BAINDONESIA.CO – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menggelar Konvensi Media Siber Lokal dan Wartawan Legend Bedapatan ke-3 di Ballroom Hotel Grand Tiga Mustika Balikpapan pada Sabtu (28/12/2024).
Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan diskusi kritis mengenai tantangan media lokal di tengah perkembangan teknologi dan kebijakan industri pers.
Ketua panitia Charles Siahaan dalam sambutannya menyebutkan bahwa acara Wartawan Legend Bedapatan pertama kali diinisiasi pada 2021 sebagai wadah pertemuan dan nostalgia para wartawan senior di Kaltim.
“Awalnya, kawan-kawan bercerita, bagaimana kalau kita buat wadah untuk berkumpul? Akhirnya, terealisasi pertama kali di Samarinda pada 2022, kemudian berlanjut di Bontang tahun 2023, dan kini di Balikpapan,” ujarnya.
Kata dia, selain menjadi ajang pertemuan para wartawan senior, acara ini juga dirangkai dengan konvensi media. Ia menegaskan, konvensi bertujuan untuk melakukan autokritik terhadap profesi wartawan, khususnya di era digital yang penuh tantangan.
“Kami ingin membahas bagaimana media lokal harus beradaptasi di tengah perkembangan teknologi, seperti AI, tantangan Ibu Kota Nusantara (IKN), dan penerapan Publisher Right,” jelasnya.
Lebih lanjut, Charles menjelaskan bahwa dipilihnya tema Media Lokal di Antara AI, IKN, dan Publisher Right adalah untuk membahas posisi strategis media lokal Kaltim dalam menyongsong era baru sebagai bagian dari wilayah IKN.
“Kita berada di wilayah yang akan menjadi pusat pemerintahan. Wartawan lokal Kaltim harus siap menjadi wartawan istana. Tapi di sisi lain, kita juga harus mampu menghadapi teknologi AI dan Publisher Right yang mengubah cara kerja media,” tegasnya.
Selain itu, Charles berharap, acara ini mampu memotivasi para pelaku media lokal untuk terus beradaptasi dan bersaing, sehingga media di Kaltim tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia.
“Kaltim harus hebat. Jangan hanya Jakarta yang maju, kita juga bisa bersaing di tingkat nasional dan internasional,” tutupnya.
Ketua AMSI Kaltim Ahmad Yani menyampaikan bahwa kolaborasi menjadi kunci untuk memperkuat posisi media lokal di tengah tantangan global.
“Profesi ini kecil, tapi dengan kolaborasi, kita bisa menjadi lebih besar. Tidak hanya membangun bisnis dan konten, tetapi juga silaturahmi yang memperkuat solidaritas kita sebagai komunitas media,” katanya saat menyampaikan sambutan.
Dia juga menekankan, pentingnya memanfaatkan teknologi secara maksimal dan memahami kebijakan seperti Publisher Right, yang akan dibahas oleh salah satu narasumber utama, Atmaji Sapto Anggoro.
Selain diskusi, ia mengungkapkan bahwa acara tersebut juga diisi dengan berbagai kegiatan untuk mempererat silaturahmi antarwartawan dari berbagai generasi.
Yani menekankan, silaturahmi adalah elemen penting dalam membangun ekosistem media yang kokoh.
“Kita tidak hanya membahas konten atau bisnis, tetapi juga memperkuat hubungan antarsesama pelaku media. Silaturahmi adalah landasan penting untuk menciptakan media yang kuat dan berdaya saing,” imbuhnya.
Sebagai informasi, acara ini menghadirkan narasumber anggota Dewan Pers, Atmaji Sapto Anggoro, Ketua AMSI Pusat Wahyu Dhyatmika, Kadis Kominfo Kaltim Faisal, dan Jubir Otorita IKN Troy Pantouw. (*)
Penulisan: Junaidin