Kutai Kartanegara

Warga Kenohan Keluhkan Kelangkaan Elpiji 3 Kilogram

BAINDONESIA.CO – Warga Kecamatan Kenohan Kabupaten Kutai Kartanegara mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kg yang semakin sulit didapatkan di pasar. Hal ini disampaikan oleh Fikar (43), salah seorang warga di wilayah tersebut. Kata dia, kondisi ini bermula dari kerusakan akses jalan utama menuju wilayah tersebut, sehingga kendaraan pengangkut gas elpiji mengalami kesulitan untuk masuk ke wilayah Kenohan. “Awalnya karena akses jalan rusak, sehingga susah kendaraan yang mengangkut tabung ini datang,” ujarnya pada Rabu (5/3/2025). Selain masalah infrastruktur, kelangkaan elpiji 3 kg juga dipengaruhi oleh kebijakan terbaru Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, yang melarang pedagang eceran menjual gas elpiji bersubsidi. Kebijakan yang diberlakukan pada 1 Februari 2025 tersebut bertujuan untuk memastikan distribusi gas melon lebih tepat sasaran bagi masyarakat yang berhak menerima subsidi. “Ini juga yang menyebabkan kelangkaan tabung di sini,” tambahnya. Ia mengungkapkan bahwa kelangkaan elpiji 3 kg di wilayah Kenohan membuat harganya melonjak secara signifikan. Kini, warga harus merogoh kocek Rp 40.000 hingga Rp 45.000 per tabung elpiji. “Kami tidak masalah meskipun harganya naik, yang penting barangnya ada,” ungkapnya. Fikar berharap pemerintah dan pihak terkait segera mencari solusi agar pasokan elpiji 3 kg bisa kembali lancar. “Ini sangat penting untuk mendukung kebutuhan memasak sehari-hari karena ini kan mau bulan puasa,” harapnya. (*) Penulis: Junaidin

Warga Kenohan Keluhkan Kelangkaan Elpiji 3 Kilogram

BAINDONESIA.CO – Warga Kecamatan Kenohan Kabupaten Kutai Kartanegara mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kg yang semakin sulit didapatkan di pasar. Hal ini disampaikan oleh Fikar (43), salah seorang warga di wilayah tersebut. Kata dia, kondisi ini bermula dari kerusakan akses jalan utama menuju wilayah tersebut, sehingga kendaraan pengangkut gas elpiji mengalami kesulitan untuk masuk ke wilayah Kenohan. “Awalnya karena akses jalan rusak, sehingga susah kendaraan yang mengangkut tabung ini datang,” ujarnya pada Rabu (5/3/2025). Selain masalah infrastruktur, kelangkaan elpiji 3 kg juga dipengaruhi oleh kebijakan terbaru Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, yang melarang pedagang eceran menjual gas elpiji bersubsidi. Kebijakan yang diberlakukan pada 1 Februari 2025 tersebut bertujuan untuk memastikan distribusi gas melon lebih tepat sasaran bagi masyarakat yang berhak menerima subsidi. “Ini juga yang menyebabkan kelangkaan tabung di sini,” tambahnya. Ia mengungkapkan bahwa kelangkaan elpiji 3 kg di wilayah Kenohan membuat harganya melonjak secara signifikan. Kini, warga harus merogoh kocek Rp 40.000 hingga Rp 45.000 per tabung elpiji. “Kami tidak masalah meskipun harganya naik, yang penting barangnya ada,” ungkapnya. Fikar berharap pemerintah dan pihak terkait segera mencari solusi agar pasokan elpiji 3 kg bisa kembali lancar. “Ini sangat penting untuk mendukung kebutuhan memasak sehari-hari karena ini kan mau bulan puasa,” harapnya. (*) Penulis: Junaidin

Ketua Baru Pusma Unikarta Fokus Tingkatkan Prestasi Akademik Mahasiswa

BAINDONESIA.CO – Ketua Pusat Studi Akademik (Pusma) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Fadlan Khasyatullah memaparkan target utama organisasi yang dipimpinnya selama satu tahun ke depan. Fadlan menegaskan bahwa prioritas utama program di periode kepengurusannya adalah pengembangan prestasi akademik mahasiswa Unikarta. Misi utamanya saat ini masih sejalan dengan tujuan awal pendirian Pusma, yakni peningkatan prestasi akademik mahasiswa. “Kami ingin menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan akademik mahasiswa, baik melalui pelatihan intensif maupun partisipasi dalam berbagai kompetisi,” ujarnya baru-baru ini. Ia menjelaskan bahwa ada dua langkah utama untuk mewujudkan misi tersebut. Pertama, meningkatkan sumber daya manusia melalui program pelatihan intensif dengan melibatkan senior-senior Pusma sebagai mentor. “Saat ini, kami memaksimalkan sumber daya internal, tetapi ke depannya, jika memungkinkan, kami akan menghadirkan pelatih profesional agar hasilnya lebih optimal,” ungkapnya. Kedua, Pusma berencana memperluas cakupan partisipasi dalam kompetisi. Fadlan menegaskan, saat ini UKM mereka masih aktif di kompetisi regional, tetapi mereka berambisi untuk membawa nama kampus ke tingkat nasional. Selain itu, Pusma telah membentuk bidang baru, yakni Bidang Sosialisasi Masyarakat dan Lingkungan (Sosmalia), guna memaksimalkan promosi kegiatan mereka. Dia menyebut mahasiswa baru menjadi target utama untuk meningkatkan partisipasi dalam UKM tersebut. Namun, ia tidak menampik adanya tantangan besar yang dihadapi Pusma, terutama terkait dukungan pendanaan yang minim. “Kami berharap pihak kampus dan pemerintah daerah dapat lebih mendukung kegiatan kami, karena dana yang cukup sangat berpengaruh pada keberhasilan program yang kami rancang,” katanya. Pusma juga memiliki sejumlah agenda besar, termasuk kolaborasi dengan beberapa organisasi mahasiswa lain. “Kami akan mengadakan kegiatan upgrading bersama BEM Febis, Dies Natalis bersama GenBI Kaltim, dan event tahunan kami: PUSMA Festival,” tutupnya. (*) Penulis: Rangga Bahtiar

Ragam Prestasi dan Tantangan Ince Raden selama Memimpin Unikarta

BAINDONESIA.CO – Rektor Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Prof. Ince Raden mengungkapkan berbagai capaian dan tantangan sejak memimpin Kampus Ungu pada Desember 2021. Dia memiliki visi untuk menjadikan Unikarta sebagai perguruan tinggi terbaik di Kutai Kartanegara, yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia, peningkatan sarana dan prasarana, serta kualitas pengajar. Dengan berbagai capaian dan visi yang telah dirancangnya bersama timnya, Unikarta terus berupaya menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat nasional. Sejak memimpin kampus swasta terbesar di Kaltim tersebut, ia telah meraih berbagai pencaian gemilang. Di bidang akademik, guru besar di Fakultas Pertanian Unikarta ini berhasil meningkatkan jabatan fungsional para dosen, kualitas pengajaran, serta kontribusi dosen dalam penulisan buku dan jurnal ilmiah yang telah terakreditasi SINTA dan terdaftar sebagai hak kekayaan intelektual. Ince menuturkan bahwa saat ini terdapat empat dosen di Unikarta yang sedang mengurus gelar guru besar. Selain itu, kata dia, mahasiswa-mahasiswa Unikarta terus meningkatkan prestasi mereka, baik di bidang akademik maupun non-akademik melalui organisasi mahasiswa seperti Pusat Studi  Akademik Mahasiswa Unikarta. Jumlah mahasiswa baru yang mendaftarkan diri di Unikarta pun terus meningkat dari rata-rata 500 mahasiswa per semester menjadi sekitar 700 mahasiswa pada tahun 2024. “Peningkatan jumlah pendaftar ini menunjukkan semakin meningkatnya kepercayaan publik terhadap Unikarta,” ujarnya, Rabu (22/1/2025). Unikarta juga disebutnya berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai pihak eksternal seperti PT Bayan Resources, MHU, dan MGRM. Kerja sama ini membuat Unikarta memiliki sejumlah fasilitas baru, antara lain Masjid Al-Hijrah, greenhouse Fakultas Pertanian, foodcourt, serta rehabilitasi perpustakaan dan laboratorium komputer. Pada tahun 2024-2025, PT Bayan turut mengalokasikan dana sebesar Rp 5,3 miliar untuk mendukung kesejahteraan dosen dan karyawan Unikarta. Namun, ia menghadapi tantangan besar dalam memajukan Unikarta, salah satunya membangun sinergitas yang solid antara civitas akademika Unikarta. Kerja sama dengan pihak eksternal juga dinilainya belum maksimal sejak ia memimpin kampus yang terletak di Jalan Gunung Kombeng tersebut. Meski begitu, Ince optimis bahwa Unikarta akan terus berkembang menjadi kampus yang berkontribusi aktif dalam memajukan Kutai Kartanegara. “Kami ingin Unikarta menjadi kebanggaan masyarakat Kutai Kartanegara,” ujarnya. (*) Penulis: Rangga Bahtiar

BANNER IKLAN

BANNER IKLAN

Terpopuler