Kutai Kartanegara

Perumda Tirta Mahakam Gelar Halalbihalal dan Serahkan Deviden ke Pemkab Kukar

BAINDONESIA.CO – Dalam suasana penuh kehangatan Idul Fitri 1446 Hijriah, Perusahaan Air Minum Daerah (Perumda) Tirta Mahakam menggelar halalbihalal bersama keluarga besar dan jajaran stakeholder di Kantor Pusat PDAM, Rabu (9/4/2025). Kegiatan ini dirangkai dengan penyerahan deviden sebesar Rp500 juta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai bentuk kontribusi nyata perusahaan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Direktur Utama Perumda Tirta Mahakam Suparno menyampaikan bahwa halalbihalal ini rutin digelar setiap tahun sebagai wadah mempererat silaturahmi antar pegawai dan mitra kerja dari 20 kecamatan yang sudah dilayani. “Momentum ini sangat tepat untuk saling memaafkan, merefleksikan kembali perjalanan satu tahun terakhir, dan memperkuat komitmen pelayanan ke depan,” ungkapnya saat diwawancarai oleh awak media. Dalam kesempatan tersebut, kata dia, pihak Perumda juga mereview kinerja sepanjang tahun 2024. Pasalnya, dengan usia yang telah mencapai 33 tahun, Perumda Tirta Mahakam kembali berhasil menyumbang deviden sebagai PAD untuk Kukar. Selain itu, ia menjelaskan bahwa saat ini, perusahaan sudah menjangkau 127 dari 193 desa dan 44 kelurahan di Kukar, dan terus menargetkan perluasan cakupan. Ada pun, di tahun 2025, ditargetkan ada 4.250 sambungan baru dengan potensi penambahan melalui sinergi program pusat dan provinsi. “Kami menyadari bahwa pelayanan air bersih belum sempurna. Dukungan masyarakat sangat kami butuhkan, termasuk informasi cepat terkait gangguan teknis. Tahun ini kami terus fokus membenahi dan meningkatkan layanan,” tegas Suparno. Penulis: Junaidin

Perumda Tirta Mahakam Gelar Halalbihalal dan Serahkan Deviden ke Pemkab Kukar

BAINDONESIA.CO – Dalam suasana penuh kehangatan Idul Fitri 1446 Hijriah, Perusahaan Air Minum Daerah (Perumda) Tirta Mahakam menggelar halalbihalal bersama keluarga besar dan jajaran stakeholder di Kantor Pusat PDAM, Rabu (9/4/2025). Kegiatan ini dirangkai dengan penyerahan deviden sebesar Rp500 juta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai bentuk kontribusi nyata perusahaan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Direktur Utama Perumda Tirta Mahakam Suparno menyampaikan bahwa halalbihalal ini rutin digelar setiap tahun sebagai wadah mempererat silaturahmi antar pegawai dan mitra kerja dari 20 kecamatan yang sudah dilayani. “Momentum ini sangat tepat untuk saling memaafkan, merefleksikan kembali perjalanan satu tahun terakhir, dan memperkuat komitmen pelayanan ke depan,” ungkapnya saat diwawancarai oleh awak media. Dalam kesempatan tersebut, kata dia, pihak Perumda juga mereview kinerja sepanjang tahun 2024. Pasalnya, dengan usia yang telah mencapai 33 tahun, Perumda Tirta Mahakam kembali berhasil menyumbang deviden sebagai PAD untuk Kukar. Selain itu, ia menjelaskan bahwa saat ini, perusahaan sudah menjangkau 127 dari 193 desa dan 44 kelurahan di Kukar, dan terus menargetkan perluasan cakupan. Ada pun, di tahun 2025, ditargetkan ada 4.250 sambungan baru dengan potensi penambahan melalui sinergi program pusat dan provinsi. “Kami menyadari bahwa pelayanan air bersih belum sempurna. Dukungan masyarakat sangat kami butuhkan, termasuk informasi cepat terkait gangguan teknis. Tahun ini kami terus fokus membenahi dan meningkatkan layanan,” tegas Suparno. Penulis: Junaidin

Ratusan Warga Tenggarong Antre dalam Operasi Pasar Elpiji 3 Kilogram

BAINDONESIA.CO – Ratusan warga Kecamatan Tenggarong memadati operasi pasar yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) yang digelar di Halaman Kreatif Park pada Rabu (19/2/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan gas melon dengan harga yang lebih terjangkau di tengah kelangkaan dan lonjakan harga di pasar. Staf Sarana dan Distribusi Disperindag Catur Supraptono menjelaskan bahwa operasi pasar kali ini menyediakan 560 tabung elpiji 3 kilogram yang disalurkan melalui distributor resmi. “Harga yang kami tetapkan dalam operasi ini adalah Rp 19 ribu per tabung,” ujarnya saat diwawancarai oleh awak media. Dia mengungkapkan bahwa operasi pasar ini telah dilakukan di beberapa kecamatan sebelum sampai ke Tenggarong. “Penyaluran gas murah ini dilakukan secara bertahap ke beberapa kecamatan. Sebelumnya sudah disalurkan di Tabang dan Muara Muntai, dan hari ini di Tenggarong,” jelasnya. Ia menyebut saat ini tiga distributor utama terlibat dalam program operasi pasar tersebut, namun masing-masing wilayah mendapatkan pasokan dari distributor yang berbeda. “Saya belum tahu persis distributornya. Setiap wilayah memang memiliki jalur distribusi masing-masing,” tambahnya. Catur menegaskan bahwa setiap rumah tangga hanya boleh membeli satu tabung dengan syarat membawa KTP. Sementara ASN tidak diperkenankan ikut dalam operasi pasar tersebut. Disperindag Kukar merencanakan operasi pasar ini dilaksanakan di 19 kecamatan di Kukar, namun terkendala anggarannya terbatas. “Karena ada pengurangan anggaran, kami belum bisa memastikan kapan dan di mana lagi operasi pasar akan dilaksanakan,” katanya. Di lokasi operasi pasar, warga terlihat mengantre sejak pagi demi mendapatkan gas melon ini dengan harga subsidi. Salah seorang warga sekaligus pelaku usaha kecil, Dil (24), mengaku senang dengan adanya program ini. Ia berharap jumlah tabung yang disediakan bisa lebih banyak. “Setidaknya kami bisa mendapatkan gas dengan harga murah. Kalau di pasaran harganya bisa Rp 30 ribu bahkan sampai Rp 50 ribu per tabung. Tapi stoknya terbatas. Satu bulanan kami enggk kebagian,” keluhnya. Sebagai penjual gorengan, dia sangat bergantung pada gas elpiji 3 kilogram untuk menopang usahanya sehari-hari. “Biasanya saya pakai dua tabung seminggu. Kalau gas mahal dan langka, saya harus menaikkan harga jual, dan pelanggan pasti berkurang,” tambahnya. (*) Penulis: Junaidin

Warga Kenohan Keluhkan Kelangkaan Elpiji 3 Kilogram

BAINDONESIA.CO – Warga Kecamatan Kenohan Kabupaten Kutai Kartanegara mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kg yang semakin sulit didapatkan di pasar. Hal ini disampaikan oleh Fikar (43), salah seorang warga di wilayah tersebut. Kata dia, kondisi ini bermula dari kerusakan akses jalan utama menuju wilayah tersebut, sehingga kendaraan pengangkut gas elpiji mengalami kesulitan untuk masuk ke wilayah Kenohan. “Awalnya karena akses jalan rusak, sehingga susah kendaraan yang mengangkut tabung ini datang,” ujarnya pada Rabu (5/3/2025). Selain masalah infrastruktur, kelangkaan elpiji 3 kg juga dipengaruhi oleh kebijakan terbaru Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, yang melarang pedagang eceran menjual gas elpiji bersubsidi. Kebijakan yang diberlakukan pada 1 Februari 2025 tersebut bertujuan untuk memastikan distribusi gas melon lebih tepat sasaran bagi masyarakat yang berhak menerima subsidi. “Ini juga yang menyebabkan kelangkaan tabung di sini,” tambahnya. Ia mengungkapkan bahwa kelangkaan elpiji 3 kg di wilayah Kenohan membuat harganya melonjak secara signifikan. Kini, warga harus merogoh kocek Rp 40.000 hingga Rp 45.000 per tabung elpiji. “Kami tidak masalah meskipun harganya naik, yang penting barangnya ada,” ungkapnya. Fikar berharap pemerintah dan pihak terkait segera mencari solusi agar pasokan elpiji 3 kg bisa kembali lancar. “Ini sangat penting untuk mendukung kebutuhan memasak sehari-hari karena ini kan mau bulan puasa,” harapnya. (*) Penulis: Junaidin

BANNER IKLAN

BANNER IKLAN

Terpopuler