Berita Utama

Atlet-Atlet Binaan Forki Kukar Banyak yang Jadi Abdi Negara

BAINDONESIA.CO- Kepala Bidang Pembinaan Prestasi  Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Jalu Sharin Meliala menyebut selain menghasilkan banyak prestasi di bidang olahraga, banyak atlet karate yang menjadi abdi negara. Atlet-atlet karate Kukar banyak mendaftar menjadi Polri dan TNI setelah lulus SMA. “Anak-anak kami banyak menjadi Polri untuk di 2023 ini,” jelasnya saat diwawancarai awak media, Jumat (1/12/2023). Selain itu, sebut Jalu, sebagian atlet senior tak bisa mengikuti ajang perlombaan karena harus menempuh pendidikan dan berkarier sebagai abdi negara. “Makanya kami masih mencari atlet kelas senior melalui pembinaan Forki,” katanya. Prestasi ini, lanjut dia, tidak terlepas dari peran Dispora dan KONI Kukar. Sebab, ada beberapa administrasi untuk pendaftaran yang membutuhkan rekomendasi dari Dispora Kukar. Jalu merasa bangga terhadap anak-anak didik Forki Kukar karena berhasil meniti karier untuk masa depan yang cemerlang melalui prestasi, baik dari sertifikat yang didapat saat lolos di tahap administrasi maupun ketika tes pembinaan fisik yang mampu dilewati dengan baik. Ia berharap prestasi tak hanya didapatkan para atlet karate pada tahun 2023, tetapi juga bisa meraih masa depan dan tujuan yang jelas, baik dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi maupun menjadi abdi negara. “Kita selalu dorong anak-anak untuk bisa mendapatkan masa depan yang gemilang, terutama untuk dirinya,” pungkas Jalu. (adv/lt)

Tiga Atlet Karate Berhasil Harumkan Nama Kukar di Kancah Nasional

BAINDONESIA.CO – Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kukar Jalu Sharin Meliala mengapresiasi atlet-atletnya karena banyak menorehkan prestasi di kancah daerah maupun nasional. Cahaya Sulisti Istiqomah, atlet putri yang dua kali menyumbang medali emas di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dan Kejuaraan Provinsi. Ia juga berhasil meraih emas di 2023 dan lolos ke ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). Kemudian ada Apriliani LC (putri) dan Alextius Altra Mino (putra) yang berhasil menorehkan prestasi di PON dengan membawa medali untuk Kaltim. Jalu mengatakan bahwa pada tahun 2023 ini telah mengikuti kejuaraan yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Bandung dan Surabaya. “Kami berhasil menorehkan prestasi di ajang Kejuaraan Kemenpora. Dua atlet karate Kukar berhasil membawa medali,” katanya saat diwawancarai awak media, Jumat (1/12/2023) Jalu berpesan kepada seluruh atlet karate agar senantiasa konsisten dalam berlatih dan semangat untuk mengharumkan Kukar di berbagai ajang mendatang. Ia juga berharap tak hanya tiga atlet yang menjadi kebanggaan Kukar, tetapi muncul generasi baru yang bisa membawa nama baik Kukar baik di ajang nasional maupun internasional. “Tentu kita selalu berharap bahwa karate bisa memberikan yang terbaik untuk Kutai Kartanegara, upaya kami terus memberikan pembinaan agar ada generasi baru dalam melanjutkan estafet kejuaraan,” tutupnya. (adv/lt)

Aji Sofyan Effendi Beberkan Tantangan Pengembangan Ekonomi Provinsi Kaltim di Masa Depan

BAINDONESIA.CO – Provinsi Kaltim memiliki sejumlah tantangan pasca kepemimpinan Isran Noor di periode pertama. Salah satunya percepatan hilirisasi di sektor pertambangan, pertanian, dan sektor-sektor unggulan lainnya. Pengamat ekonomi dari Universitas Mulawarman Samarinda Dr. Aji Sofyan Effendi menjelaskan bahwa saat ini Kaltim masih menjual produk yang berasal dari berbagai sektor secara mentah. “Sekarang itu kan masih material itu. Bongkar batu bara ke ponton, kemudian kirim. Bongkar sawit, masuk truk, kirim,” jelasnya kepada baaindonesia.co pada Senin (4/9/2023) malam. Industri hilir, sebut dia, menjadi solusi di masa depan. Ia mencontohkan industri hilir di sektor pertambangan batu bara. Sebelum dikirim dan dijual, batu bara mesti diolah terlebih dahulu menjadi berbagai produk turunan. “Banyak industri turunan batu bara itu,” katanya. Kelapa sawit pun, lanjut dia, memiliki industri turunan yang dapat dikembangkan di Bumi Mulawarman. Salah satunya Crude Palm Oil atau CPO. “Sehingga industri hilir ini yang pada akhirnya banyak menyerap tenaga kerja, mengurangi angka pengangguran, mengurangi angka kemiskinan,” ucapnya. Selain mendorong percepatan hilirisasi, Aji Sofyan menyarankan Pemprov Kaltim memaksimalkan APBD Kaltim 2023 yang cukup besar untuk investasi di bidang infrastruktur yang menjadi tanggung jawab Gubernur Kaltim. Ia mencontohkan perbaikan jalan antar kabupaten/kota di Kaltim yang dinilainya masih banyak yang rusak parah, salah satunya jalan dari Kabupaten Kutai Barat menuju Kabupaten Mahakam Ulu. “Itu perlu akselerasi; perlu percepatan, sehingga infrastruktur ini yang pada akhirnya mem-backup pertumbuhan ekonomi, karena tanpa infrastruktur yang baik, tidak mungkin ekonomi itu akan tumbuh,” tegasnya. “Jadi, PR ke depan bagaimana infrastruktur 10 kabupaten/kota itu mulus. Bagaimana uang APBD Kalimantan Timur bisa meng-intercept secara langsung sehingga infrastruktur dasar yang terkait jalan, jembatan, energi listrik, kemudian air bersih itu di Kalimantan Timur itu tidak ada masalah lagi; tidak ada perbincangan lagi ke arah itu. Semua sudah ready; semua sudah bagus,” lanjutnya. Selain sejumlah sektor tersebut, dosen Fakultas Ekonomi Unmul Samarinda itu melihat peluang besar pengembangan ekonomi Kaltim di bidang agribisnis berupa produk pertanian, juga di sektor perikanan dan peternakan. “Begitu banyak perairan Kalimantan Timur ini yang belum dieksploitasi. Padahal, kalau saja ini bisa dieksploitasi, mungkin APBD Kalimantan Timur itu bisa naik tiga kali lipat. Kelautan, ekonomi hijau, green culture, agribisnis itu juga termasuk industri hilirnya potensinya besar,” terangnya. Kata dia, Kaltim memiliki laut yang cukup luas. Di dalamnya terdapat potensi perikanan yang dapat dikembangkan oleh Pemprov Kaltim. Wilayah perairan laut juga menjadi rute pelayaran internasional yang selama ini dinilainya belum memberikan kontribusi apa pun terhadap APBD Kaltim. “Kita harapkan ke depan fokus pemerintah daerah itu di bawah era kepemimpinan pak Isran Noor bisa leading ekonomi hijau dan ekonomi biru itu, sehingga dengan demikian potensi yang belum tergarap optimal itu (bisa digarap secara maksimal),” pungkasnya. (um)

Prinsip Nonblok Indonesia: Perlawanan atau Pragmatisme Politik?

BAINDONESIA.CO – Jika ditelusuri dalam sejarah Indonesia, prinsip non-blok merupakan sikap bangsa ini yang mulai dimunculkan dan disebarluaskan dalam kancah percaturan politik global di era Sukarno. Jurnalis senior Indonesia, Dede Azwar menjelaskan, prinsip nonblok semula dicetuskan dengan semangat perlawanan. Nonblok bermakna Indonesia tidak terlibat dalam kelompok negara-negara yang melakukan kezaliman dan penganiayaan lewat penjajahan terhadap bangsa-bangsa lain. “Jadi, ada semangat perlawanan,” ucapnya sebagaimana dikutip dari Maula TV Channel pada Selasa (12/9/2023). Namun, sambung dia, seiring pragmatisme politik di Indonesia, nonblok dimaknai dengan perkawanan dengan semua negara. “Sehingga berkawan dengan siapa pun. Kalau dulu melawan siapa yang menganiaya. Sekarang berkawan dengan menganiaya juga,” jelasnya. Menurut Dede, Amerika Serikat merupakan negara yang melakukan penjajahan terhadap berbagai bangsa di dunia. Saat ini, dalam berbagai kesempatan, Indonesia justru membangun pertemanan dengan Rezim Amerika Serikat. “Pergeseran dari perlawanan ke perkawanan ini yang harus kita perhatikan. Apa dasarnya? Pragmatisme politik yang sudah dibangun mungkin di zaman-zaman Rezim Orde Baru,” ujarnya. Para pemimpin Indonesia, lanjut dia, harus menyadari bahwa “nyawa” negara ini berada di tangan rakyat. Karena itu, transaksi politik global tidak boleh mengorbankan nasib, keamanan, harga diri, kehormatan, dan martabat rakyat Indonesia. Dede menegaskan, di tengah percaturan politik global, Amerika Serikat memanfaatkan sebuah negara yang memiliki rakyat yang lemah dari berbagai aspek. “Semakin lemah suatu negara, semakin mudah dikuasai oleh Amerika,” katanya. Usaha Amerika Serikat melemahkan sebuah negara, kata dia, dilakukan dengan cara memutus hubungan antara pemimpin dan rakyat. Cara ini tercermin dalam kudeta yang diduga kuat didalangi Amerika Serikat terhadap Sukarno. “(Yang harus diwaspadai adalah) Amerika bukan lagi memutuskan kepala kita dengan paksa, tapi kita sendiri yang memutusnya antara rakyat dan pemimpin,” terangnya. Meski begitu, Dede meyakini bahwa saat ini Indonesia sudah mulai meningkatkan harga diri dan martabatnya dalam percaturan politik global. “Pak Jokowi sudah membuktikan hal itu. Artinya, tinggal diperkuat saja,” sarannya. (fb)

Amerika Serikat Jadikan Indonesia sebagai Proksi?

BAINDONESIA.CO – Amerika Serikat diduga sedang berusaha menjadikan Indonesia sebagai proksi untuk melawan ekspansi China di Asia Tenggara. Hal itu disampaikan oleh jurnalis senior dari Indonesia, Dede Azwar. Menurut dia, Rezim Amerika Serikat merupakan “rezim palsu” dan “pendusta.” “Pokoknya semua keburukan yang pernah ada dalam sejarah manusia itu sudah ngumpul di Amerika. Dia membuat sebuah rezim mafia yang namanya Rezim Amerika Serikat,” tegasnya sebagaimana dikutip dari Maula TV Channel pada Senin (11/9/2023) pagi. Dia menegaskan bahwa rezim tersebut telah melakukan kejahatan-kejahatan yang berkategori luar biasa di berbagai belahan dunia. “Artinya, apa pun yang keluar dari Amerika, paling minimal kita curiga. Akan menjadi sangat idiot kalau kita terima dan percaya begitu saya,” katanya. Pernyataan tersebut disampaikannya saat mengomentari langkah Pemerintah Amerika Serikat membuat pemberitaan yang membawa-bawa Pemerintah Indonesia dalam pernyataan bersama terkait ekspansi China di Asia Tenggara. Langkah ini, sambung dia, merupakan usaha Amerika Serikat untuk “memfilipinakan” Indonesia. Negeri ini akan dijadikannya sebagai proksi dalam melawan ekspansi China. “Karena China ini memerangi Amerika itu bukan hanya sekadar dagang atau tarif, tapi sudah bergeser ke diplomasi. Kalau sudah diplomasi, masuk ke arah politik, itu cenderung ke arah militer,” jelasnya. Kata dia, Amerika Serikat tidak akan berani berhadapan secara militer dengan China. Pasalnya, dari segi militer Negeri Paman Sam kian melemah. “Ditambah lagi kebutaan Amerika Serikat terhadap peta kekuatan China yang cenderung tertutup,” sebutnya. Dari segi strategi, ia melihat Amerika Serikat sedang berusaha mendorong Indonesia untuk berhadap-hadapan dengan China. “Dan ini berbahaya. Bukan hanya Pak Jokowi; bukan Pak Prabowo orang Indonesia itu; 275 juta orang. Saya yakin Pak Jokowi dan Pak Prabowo tidak akan mau mengorbankan rakyatnya,” tegas Dede. (fb)

Prinsip Nonblok Indonesia: Perlawanan atau Pragmatisme Politik?

BAINDONESIA.CO – Jika ditelusuri dalam sejarah Indonesia, prinsip non-blok merupakan sikap bangsa ini yang mulai dimunculkan dan disebarluaskan dalam kancah percaturan politik global di era Sukarno. Jurnalis senior Indonesia, Dede Azwar menjelaskan, prinsip nonblok semula dicetuskan dengan semangat perlawanan. Nonblok bermakna Indonesia tidak terlibat dalam kelompok negara-negara yang melakukan kezaliman dan penganiayaan lewat penjajahan terhadap bangsa-bangsa lain. “Jadi, ada semangat perlawanan,” ucapnya sebagaimana dikutip dari Maula TV Channel pada Selasa (12/9/2023). Namun, sambung dia, seiring pragmatisme politik di Indonesia, nonblok dimaknai dengan perkawanan dengan semua negara. “Sehingga berkawan dengan siapa pun. Kalau dulu melawan siapa yang menganiaya. Sekarang berkawan dengan menganiaya juga,” jelasnya. Menurut Dede, Amerika Serikat merupakan negara yang melakukan penjajahan terhadap berbagai bangsa di dunia. Saat ini, dalam berbagai kesempatan, Indonesia justru membangun pertemanan dengan Rezim Amerika Serikat. “Pergeseran dari perlawanan ke perkawanan ini yang harus kita perhatikan. Apa dasarnya? Pragmatisme politik yang sudah dibangun mungkin di zaman-zaman Rezim Orde Baru,” ujarnya. Para pemimpin Indonesia, lanjut dia, harus menyadari bahwa “nyawa” negara ini berada di tangan rakyat. Karena itu, transaksi politik global tidak boleh mengorbankan nasib, keamanan, harga diri, kehormatan, dan martabat rakyat Indonesia. Dede menegaskan, di tengah percaturan politik global, Amerika Serikat memanfaatkan sebuah negara yang memiliki rakyat yang lemah dari berbagai aspek. “Semakin lemah suatu negara, semakin mudah dikuasai oleh Amerika,” katanya. Usaha Amerika Serikat melemahkan sebuah negara, kata dia, dilakukan dengan cara memutus hubungan antara pemimpin dan rakyat. Cara ini tercermin dalam kudeta yang diduga kuat didalangi Amerika Serikat terhadap Sukarno. “(Yang harus diwaspadai adalah) Amerika bukan lagi memutuskan kepala kita dengan paksa, tapi kita sendiri yang memutusnya antara rakyat dan pemimpin,” terangnya. Meski begitu, Dede meyakini bahwa saat ini Indonesia sudah mulai meningkatkan harga diri dan martabatnya dalam percaturan politik global. “Pak Jokowi sudah membuktikan hal itu. Artinya, tinggal diperkuat saja,” sarannya. (fb)

Amerika Serikat Jadikan Indonesia sebagai Proksi?

BAINDONESIA.CO – Amerika Serikat diduga sedang berusaha menjadikan Indonesia sebagai proksi untuk melawan ekspansi China di Asia Tenggara. Hal itu disampaikan oleh jurnalis senior dari Indonesia, Dede Azwar. Menurut dia, Rezim Amerika Serikat merupakan “rezim palsu” dan “pendusta.” “Pokoknya semua keburukan yang pernah ada dalam sejarah manusia itu sudah ngumpul di Amerika. Dia membuat sebuah rezim mafia yang namanya Rezim Amerika Serikat,” tegasnya sebagaimana dikutip dari Maula TV Channel pada Senin (11/9/2023) pagi. Dia menegaskan bahwa rezim tersebut telah melakukan kejahatan-kejahatan yang berkategori luar biasa di berbagai belahan dunia. “Artinya, apa pun yang keluar dari Amerika, paling minimal kita curiga. Akan menjadi sangat idiot kalau kita terima dan percaya begitu saya,” katanya. Pernyataan tersebut disampaikannya saat mengomentari langkah Pemerintah Amerika Serikat membuat pemberitaan yang membawa-bawa Pemerintah Indonesia dalam pernyataan bersama terkait ekspansi China di Asia Tenggara. Langkah ini, sambung dia, merupakan usaha Amerika Serikat untuk “memfilipinakan” Indonesia. Negeri ini akan dijadikannya sebagai proksi dalam melawan ekspansi China. “Karena China ini memerangi Amerika itu bukan hanya sekadar dagang atau tarif, tapi sudah bergeser ke diplomasi. Kalau sudah diplomasi, masuk ke arah politik, itu cenderung ke arah militer,” jelasnya. Kata dia, Amerika Serikat tidak akan berani berhadapan secara militer dengan China. Pasalnya, dari segi militer Negeri Paman Sam kian melemah. “Ditambah lagi kebutaan Amerika Serikat terhadap peta kekuatan China yang cenderung tertutup,” sebutnya. Dari segi strategi, ia melihat Amerika Serikat sedang berusaha mendorong Indonesia untuk berhadap-hadapan dengan China. “Dan ini berbahaya. Bukan hanya Pak Jokowi; bukan Pak Prabowo orang Indonesia itu; 275 juta orang. Saya yakin Pak Jokowi dan Pak Prabowo tidak akan mau mengorbankan rakyatnya,” tegas Dede. (fb)

Sederet Pengalaman Mirah Midadan Fahmid sebelum Mencalonkan Diri sebagai Anggota DPD RI Dapil NTB

BAINDONESIA.CO – Pesta demokrasi kerap melahirkan figur pemimpin dari kalangan muda dan perempuan. Kontestasi demokrasi juga bisa menjadi ruang edukasi untuk masyarakat Mirah Midadah Fahmid adalah satu perempuan muda di Indonesia yang memiliki segudang pengalaman dan kompetensi yang memilih mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI dari Dapil NTB. Selain fokus menyelesaikan studi, ia membangun karier sebagai ekonom muda. Ia merupakan ekonom muda dengan latar belakang keahlian di bidang ekonomi pembangunan. Mirah juga terlatih menggunakan metodologi kuantitatif dan kualitatif dalam menganalisis perekonomian. Belakangan ini, Mirah tertarik dengan isu pangan dan energi. Perempuan muda itu sedang fokus pada pembangunan berkelanjutan. Hal ini terefleksi dari fokus pekerjaan Mirah. Selama tiga tahun terakhir, ia menimba pengalaman berkolaborasi dengan para pembuat kebijakan, legislatif, dan pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan berdasarkan penelitian. Dari sisi legislasi, Mirah kerap terlibat dalam berbagai proses pembuatan undang-undang, termasuk 32 undang-undang yang direvisi dengan pendekatan Omnibus Law. Hal ini dinilainya sebagai bagian dari ruang dalam mempersiapkan diri sebagai pemuda dan perempuan agar mempunyai potensi dan kemandirian serta bekal untuk melayani masyarakat NTB. Untuk memajukan NTB di masa depan, Mirah mengajak generasi milenial dan Z agar lebih kompetitif menyambut bonus demografi. “Caranya meningkatkan pendidikan dan wiraswasta,” katanya. (mk/um)

Pengalaman dan Prestasi Calon Anggota DPD RI Dapil NTB Mirah Midadan Fahmit

BAINDONESIA.CO – Mirah Midadan Fahmid merupakan sosok perempuan yang sangat terbuka dalam mengembangkan potensi diri. Ia juga perempuan tangguh yang telah membuktikan mempunyai banyak prestasi dan penghargaan. Mirah adalah penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pada Maret 2016. LPDP merupakan lembaga yang mengelola beasiswa pemerintah Indonesia untuk seluruh warga negara Indonesia terpilih. Lembaga ini bertujuan untuk mendorong kawula muda Indonesia melanjutkan pendidikan ke jenjang magister maupun doktor, serta program lainnya yang menjadi fokus LPDP. Selain itu, perempuan yang saat ini maju sebagai calon anggota DPD RI dari Dapil NTB ini pernah menjadi delegasi dalam Program Pertukaran Mahasiswa Universitas Hasanuddin di Kyoto University pada 1 November hingga Desember 2014. Program pertukaran mahasiswa yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin ini menyasar universitas berbeda setiap tahun. Hampir 300 mahasiswa jenjang S1 mengikuti proses seleksi program tersebut. Namun, hanya 17 mahasiswa yang memenuhi kualifikasi untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa. Ia juga merupakan Duta Pemuda (Youth Ambassador) AIESEC Indonesia untuk Ukraina pada Juni-Agustus 2013. Program ini diselenggarakan di dua kota, yaitu Donetsk dan Kiev. Program Youth Ambassador adalah salah satu peluang yang ditawarkan AIESEC kepada pemuda-pemuda di seluruh dunia. Mirah menyebutkan bahwa menjadi duta negara adalah tindakan yang bersifat sukarela yang bertujuan untuk menyebarkan dampak positif melalui pemberdayaan masyarakat. Dia juga memiliki pengalaman kerja sebagai Staf Ahli Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) pada 2020 hingga sekarang. Ia bertanggung jawab untuk mempersiapkan substansi dalam setiap rapat dan kegiatan pendukung lainnya yang diperlukan oleh pimpinan dan anggota Komite II DPD RI. Selain itu, Mirah merupakan Tim Penasihat Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi RI pada Juni 2018 hingga Desember 2019. Ia terlibat dalam tim tersebut bersama 13 ahli dan anggota. Mirah bertanggung jawab untuk membantu para ahli menyajikan data, laporan, informasi terkini, dan mengadakan pertemuan dengan pemangku kepentingan di tingkat nasional, daerah, serta swasta untuk mendorong program prioritas Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi RI. (mk/um)

Sejumlah Forum di Bawah Kepma Bima Yogyakarta Tolak Musyawarah Luar Biasa

BAINDONESIA.CO – Sejumlah forum di bawah naungan Kepma Bima Yogyakarta menentang Musyawarah Luar (Muslub) yang dinilai diselenggarakan secara sepihak pada Senin (27/11/2023). Muslub tersebut diinisiasi oleh beberapa organisasi seperti Formawo, Ikmawa, Ipmny, dan Perkasa. Mereka mengatasnamakan Kepma Bima Yogyakarta dalam penyelenggaraan Muslub tersebut. Salah satu Dewan Penasehat Organisasi (DPO) Kepma Bima Yogyakarta, Ruslin menegaskan, keputusan Muslub tersebut cacat secara mekanisme organisasi dan AD/ART. Karena itu, forum-forum di bawah naungan Kepma Bima Yogyakarta beserta pengurus Kepma melaksanakan rapat pimpinan pada Selasa (28/11/2023). “Pada rapat pimpinan tersebut melahirkan kesepakatan  untuk melaksanakan musyawarah besar Kepma Bima Yogyakarta secepat-cepatnya,” jelas dia. Ia menjelaskan bahwa Muslub ini juga cacat secara mekanisme organisasi karena tak ada persetujuan dari  pengurus Kepma Bima Yogyakarta. Sebanyak 12 organisasi di bawah naungan Kepma Bima Yogyakarta pun menentang keras Muslub tersebut. Organisasi-organisasi tersebut antara lain Naganuri, Formal, Fosmad, Fimny, Forkasy, Imara, Himawi, HMPY, Pelita, IMSY, Formasy, IPMLY. “Saya tidak mengetahui sama sekali terkait kegiatan Muslub yang dilakukan oleh beberapa oknum organisasi di atas karena tidak ada komunikasi di dalam internal DPO serta tidak ada laporan dari kepengurusan Kepma Bima Yogyakarta,” ujarnya. Penanggung Jawab Sementara Ketua Kepma Bima Yogyakarta Muhammad Fauzi juga menyebut Muslub tersebut cacat secara mekanisme organisasi. Dia mengaku tak pernah mengeluarkan surat keputusan kepada organisasi-organisasi yang menyelenggarakan Muslub tersebut. “Kami dari pihak kepengurusan Kepma Bima Yogyakarta sudah mengeluarkan surat keputusan resmi kepada kepanitiaan untuk melaksanakan musyawarah besar jauh sebelum Muslub sepihak itu dilaksanakan,” tegasnya. (um)

Berita Terbaru
Lainnya

Sikap, Gerak, dan Perjuangan Kader HMI

Oleh: Arif Sofyandi* Kader-kader HMI adalah kader-kader yang dibentuk dengan keteguhan iman, kedalaman ilmu, dan ketulusan amal. Karena itu, setiap sikap, gerak, dan langkah mereka merupakan pancaran cahaya keabadian. Ketika mereka turun ke jalan dan membela hak-hak kaum tertindas (mustadafin) maka tidak lain perjuangan mereka adalah perjuangan pengabdian sebagai insan muabid yang benar-benar menjadi abdi yang taat kepada Tuhannya. Tak jarang ketika mereka turun ke jalan, kemudian kita melihat dan menyaksikan pemandangan yang begitu istimewa. Ketika mereka mendengarkan azan, mereka meninggalkan seluruh aktivitas dan memenuhi panggilan Tuhan. Sikap dan perjuangan mereka di lingkungan akademik dan sosial merupakan manifestasi dari konsepsi khitah perjuangan sebagai kitab dan pedoman perjuangan bagi setiap kader HMI. Tidak akan ditemukan nilai-nilai perjuangannya kecuali untuk kemaslahatan bersama. Tidak perlu ditanya komitmen perjuangan mereka terhadap kaum-kaum mustadafin karena pada diri mereka telah tertanam nilai-nilai mujahid yang suatu waktu akan mereka aktifkan untuk berjihad di jalan Allah. Begitu pula dengan bacaan, analisa, kepekaan sosial, dan wawasan keilmuan mereka. Sejak awal basic training, telah ditanamkan pada jiwa mereka tentang nilai-nilai mujtahid yang senantiasa berijtihad dengan kapasitas dan kualitas keilmuannya, tentu sesuai dengan problematika sosial yang terjadi. Selain itu, mereka dibentuk menjadi insan mujadid yang pada diri mereka telah tertanam nilai-nilai pembaruan. Artinya, mereka tidak bisa melihat dan membiarkan kemungkaran terjadi di lingkungan sosial kecuali mereka akan mengambil bagian untuk menegakkan yang makruf dan mencegah yang mungkar. Mereka akan mendidik, mengajarkan, menggerakkan dan sekaligus menjadi inspirasi bagi publik dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Khittoh Perjuangan bahwa perjuangan harus diperjuangkan sampai titik darah penghabisan demi terwujudnya tatanan masyarakat yang diridhoi oleh Allah Swt. Sebagaimana diikrarkan oleh setiap kader HMI bahwa sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah hanya untuk Allah Tuhan Semesta Alam. Karena itu, tidak ada pengabdian bagi kader HMI kecuali pengabdian kepada Allah. Tidak ada mujtahid bagi kader HMI kecuali berijtihad di jalan Allah. Tidak ada mujahid bagi kader HMI kecuali berjihad di jalan Allah dan tidak ada mujadid bagi kader HMI kecuali menjadi pembaru di jalan Allah Swt. (*Alumni Himpunan Mahasiswa Islam)  

Gong 755

Oleh: Aji Sofyan Effendi* Sidang Pleno ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) ke-23 di salah satu hotel di Bengkulu dan Seminar Nasional/Internasional MBEB 2023 di Kampus Universitas Bengkulu yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Bank Indonesia sekaligus sebagai Ketua Umum ISEI Ferry Warjiyo, tanggal 15-17 September, telah melahirkan manifesto 755, berupa 7 capaian, 5 tantangan, dan 5 peran ISEI dan respons kebijakan. Sebagai upaya ISEI untuk mendorong pemikiran dan konsep Indonesia maju, tantangan ekonomi Indonesia di tingkat global bukanlah hal mudah, eskalasi politik serta militer internasional dan dinamika ekonomi internasional yang berubah dengan cepat perlu disikapi dengan ketahanan ekonomi Indonesia yang mumpuni dan terencana, pasca Covid-19 telah memberikan sinyal bahwa ekonomi Indonesia meiliki “imunitas” yang cukup tinggi, di tengah keterpurukan pertumbuhan ekonomi global dan ASEAN yang relatif rendah bahkan ada yang minus, ekonomi Indonesia tetap leading di pertumbuhan positif, walaupun tidak terlampau tinggi, saat Covid masih bergerak di sekitar 1,5 % -3 %, namun pasca Covid-19 berakhir ekonomi Indonesia mampu melejit di kepala 5 %. Tentu mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi ini bukanlah hal yang mudah. Kebersamaan ABG (Akademisi, Bisnis, dan Government) yang menjadi sel utama di ISEI telah memberikan kontribusi positif atas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sementara itu, memasuki paruh kedua 2023, tiga lembaga internasional memperbarui ramalan kondisi perekonomian dunia. Mayoritas menaikkan sedikit proyeksi pertumbuhan ekonomi, di tengah kuatnya tekanan ketidakpastian akibat tren kenaikan suku bunga acuan. Bank Dunia atau World Bank merupakan yang terbaru merilis proyeksi ekonomi global, dengan memberi peringatan perekonomian dunia masih dalam kondisi genting, setelah berlalunya masa-masa pandemi Covid-19. Maka, perekonomian global masih akan terus melambat hingga 2024. Dalam laporan Global Economic Prospects edisi Juni 2023, Bank Dunia mengungkapkan posisi kegentingan itu masih disebabkan berlarutnya efek pandemi, ditambah tak kunjung berakhirnya perang antara Rusia dan Ukraina, hingga pengetatan kebijakan moneter di berbagai negara demi meredam tekanan inflasi. Untuk proyeksi terbaru, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 masih lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan 2022, yaitu dari 3,1% menjadi 2,1%. Lalu pada 2024 perkiraannya mulai membaik menjadi tumbuh 2,4% dan baru pada 2025 mampu kembali ke posisi 3%. Proyeksi pertumbuhan Bank Dunia untuk 2023 sebetulnya mengalami revisi ke atas sebesar 0,4% dibanding proyeksi pada Januari 2023 yang sebesar 1,7%. Kendati begitu, untuk 2024 proyeksi mengalami revisi ke bawah sebesar minus 0,3% karena tekanan dari panjangnya pengaruh suku bunga acuan yang tinggi. “Jadi, perekonomian dunia berada dalam posisi genting,” kata Indermit Gill, Kepala Ekonom dan Wakil Presiden Senior Grup Bank Dunia. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) juga sedikit menaikkan prospek pertumbuhan ekonomi dunia seiring dengan mulai meredanya inflasi dan pencabutan pembatasan ketat Covid di China. Namun, mereka turut memperingatkan proses pemulihan masih akan menghadapi jalan panjang. Organisasi yang berbasis di Paris tersebut memperkirakan ekspansi ekonomi tahun ini sebesar 2,7%, naik dari 2,6% dalam laporan sebelumnya pada Maret. Tapi, secara keseluruhan proyeksi ekonomi global ini masih lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan pada 2022 sebesar 3,3%. “Ekonomi global sedang berbelok tetapi menghadapi jalan panjang ke depan untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan,” tulis kepala ekonom OECD Clare Lombardelli dalam Economic Outlook OECD, dikutip dari AFP, Rabu (7/6/2023). Gong 755 berupa penguatan 7 capaian ISEI yaitu reformasi AD/ART ISEI, kontribusi terhadap Kebijakan, Jurnal ISEI, LAMEMBA, ISEI indekx survey, dan inklusi ISEI, merupakan produk dan outpun serta outcome yang terus berusaha untuk dicapai seoptimal mungkin. Berbagai peran ISEI di wilayah publik dan kebijakan pemerintah terus didorong baik di tingkat ISEI Pusat maupun cabang ISEI di seluruh Indonesia, ratusan aktivitas multi dimensi terus dilakukan. Di sisi lain, 5 tantangan utama dalam 5 tahun ke depan, juga merupakan PR yang harus diselesaikan secara terukur berupa perubahan siklus ekonomi dan keuangan yang semakin cepat dan beresiko, siklus ekonomi di tahun 2025 dan siklus keuangan 2026, perlu disikapi dengan sistematis, polarisasi ekonomi dunia dari kekuatan China ke India, perubahan demografi, digitalisasi dan inklusi yang hijau, menjadi tantangan spesifik yang harus dibahas di seluruh cabang ISEI di Indonesia. Selanjutnya 5 peran ISEI di kancah perekonomian Indonesia perlu diperkuat: melanjutkan dan memperkuat peran ISEI, stabilisasi sistem keuangan, hilirisasi, digitalisasi ekonomi dan keuangan yang hijau, serta empowerment anggota ISEI, adalah peran yang sampai sekarang harus mengakar dan membumi. Gong 755, yang sudah didengungkan oleh Ketua Umum ISEI tersebut harus disambut oleh seluruh ISEI di Indonesia, dengan cara menerjamahkan 7 capaian, 5 tantangan, dan 5 peran tersebut, apakah bunyi gong 755 ini nyaring atau malah tidak berbunyi sama sekali, tergantung sampai seberapa jauh seluruh cabang ISEI menerapkannya dalam berbagai program. Namun, pelan tapi pasti dalam progres sidang pleno yang sudah disampaikan oleh Ketua Umum ISEI telah menunjukkan secara nyata bahwa gong 755 tersebut sudah dan akan dilaksanakan di seluruh cabang ISEI di Indonesia. Kita patut bangga dengan laporan yang disampaikan oleh seluruh ketua wilayah, yang sudah memaparkan progres selama tahun 2022 dengan portfolio yang penuh dengan aktivitas. Beberapa PR yang membutuhkan pemikiran ISEI untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia baik secara langsung mapun tidak langsung adalah hajatan nasional berupa pemilihan umum, tentu flatform agenda presiden yang akan datang memberi warna pada strategi perekonomian nasional, kendala perekonomian Indonesia 2024, baik di tingkat global seperti hasil keputusan penyelenggaraan kepala negara ASEAN beberapa waktu lalu di Jakarta maupun agenda internasional lainnya dan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia baik versi IMF maupun World Bank perlu dicermati secara serius. Penguatan digitalisasi sistem keuangan dan moneter yang dibahas di ruangan Serbaguna Kampus Universitas Bengkulu dengan berbagai pembicara memberikan indikasi kepada kita bahwa tantangan global semakin kompleks, isu keuangan internasional dan lingkungan serta ekonomi hijau dan hilirisasi seperti perdagangan karbon menjadi tema yang cukup “viral” di forum tersebut. Selain itu, PR lain adalah pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang juga dimulai pada tahun 2024. Kesuksesan pemindahan IKN ke Provinsi Kalimantan Timur ini, tepatnya di Kabupaten Panajam Paser utara (PPU) dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, perlu dianalisa lebih dalam oleh rekan-rekan pengurus cabang ISEI di Indonesia. Salah satu kontribusi dari ISEI Wilayah Timur yang diprakarsai oleh ISEI Cabang Makassar di bawah Komando Bapak Sultan telah melaksanakan bagian dari gong 755 tersebut dengan melaksanakan kegiatan Call for Paper yang berjudul “Dukungan Wilayah Sulampua terhadap Penguatan Konektivitas

Penulis. (Istimewa)

Membaca Pidato SHN dalam Bingkai The Art of War

Oleh: Dr. Muhsin Labib* Banyak dari para pendukung kemerdekaan Palestina menanti pidato SHN dan mengharapkan dia menyatakan perang terbuka terhadap Israel lalu mengerahkan ribuan pasukannya untuk memasuki wilayah rezim iblis itu dan menembakkan ribuan rudal ke ibu kota dan kota-kota lainnya. Anggapan dan ekspektasi ini lumrah karena tema perang kerap dipahami secara sempit dan sederhana sebagai aksi militer  semata yang dilakukan antar dua negara karena dorongan balas dendam atau tuntutan atas hak yang dirampas dan sebagainya tanpa menyertakan variabel konteks geopolitik yang melingkupinya dan sejumlah faktor penting seperi, waktu, tempat, strategi dan lainnya yang secara niscaya menentukan efektivitas dan hasil yang diinginkan. Ada banyak definisi dan pengertian perang bergantung kepada salah satu aspek yang dipandang, antara lain tujuan, teknik, sarana, medan dan sebagainya. Bahkan pengertian perang telah mengalami ekspansi meliputi semua konflik militer dan non militer seperti ekonomi, perdagangan, budaya, diplomatik, media dan lainnya. Ia juga tidak hanya berlaku dalam konfrontasi militer antar dua negara, namun juga meliputi pemberontakan faksi tertentu terhadap pemerintah atau faksi lain dalam negara. Perang juga bisa dianggap sebagai salah satu mekanisme perundingan juga usaha menaikkan posisi tawar dalam arena persaingan. Bagi Sun Tzu, Jenderal Tiongkok kuno, perang adalah seni, sebagaimana dituangkan dalam magnus opusnya The Art of War. Karena itu, tak mengherankan bila sebagian orang, terutama yang merawat pandangan sinis stereotipe sektarianisme terhadap Hezbollah dan Poros Perlawanan yang berada dalam lingkaran pengaruh Iran, meski membenci Hezbollah, menuntutnya terjun ke arena bukan karena pro perlawanan tapi ingin Hezbollah menjadi musuh dalam negeri karena dianggap menyeret Lebanon yang sedang terpuruk secara ekonomi ke dalam konflik terbuka dengan Israel di luar wilayah perbatasan yang disengketakan sebagai justifikasi menuntutnya melucuti senjatanya. Respons negatif semacam ini telah diwakili oleh pernyataan salah satu pejabat dan pangeran Arab Saudi. Bila kita mau meluangkan sedikit waktu untuk membaca secara rasional dan objektif pidato Sayid Hasan Nasrullah (SHN), mungkin kita bisa memperluas wawasan geopolitik dan meredefenisi kata perang dan menang secara lebih komprehensif. Hezbollah, sebagai entitas sosial dan politik juga militer dalam Lebanon, menghadapi dua situasi pelik, internal dan eksternal. Situasi politik Lebanon sejak hampir 1 tahun mengalami kevakuman presiden dan kabinet akibat polarisasi diametrikal yang diciptakan oleh kekuatan politik global (AS, Perancis dan Barat) dan regional (Arab Saudi yang menentang opsi militer dalam isu Palestina via faksi-faksi anti Poros Perlawanan dan Iran yang mendukung opsi militer yang direpresentasi oleh Hezbollah). Krisis kepemipinan politik ini menjadi penyebab utama ambruknya ekonomi Lebanon hingga menyentuh level kebangkrutan. Situasi aktual domestik ini dan posisi Iran yang sedang berusaha menjaga stabilitas negeri dengan mengatasi masalah ekonomi akibat embargo dan sanksi-sanksi serta kemelut Yaman yang diduduki oleh Saudi dan Emirat, juga situasi Suriah dan Irak yang belum stabil akibat intervensi AS dan faksi-faksi buatannya mendorong Hezbollah untuk menunda realisasi “Perang Terbuka” dan lebih memilih konsolidasi seraya tetap memainkan jurus “ambiguitas” yang membuat pihak lawan internal di Lebanon dan eksternal terutama AS dan Israel cemas tak kepalang Sejak agresi Israel di Jalur Gaza menyusul operasi “Badai Al-Aqsa” pada tanggal 7 Oktober, untuk kali pertama Sekretaris Jenderal Hezbollah SHN tampil ke publik pada Jumat 4 November dalam pidato penting. Pidatonya dinantikan oleh para pemimpin dan masyarakat dunia, karena diyakini menentukan arah konflik yang sedang berlangsung di kawasan. Dalam awal pidatonya yang memakan waktu lebih dari satu jam, SHN menggambarkan batasan peran organisasinya dan poros resistensi dalam perang tersebut, berdasarkan dua tujuan realistis: Pertama, menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza. Kedua, mempertahankan eksistensi Hamas dan faksi-faksi perlawanan Palestina dalam keadaan apa pun, dengan imbalan menggerakkan pertempuran di garis depan Lebanon, berdasarkan pada dua faktor: Pertama, perkembangan perang di Jalur Gaza. Kedua, perilaku pasukan Israel terhadap Lebanon. Ini mengungkapkan karakter gerakan perlawanan dan memberikan definisi baru tentang kemenangan dalam konfrontasi. “Hanya karena mereka tetap berada di garis depan Jalur Gaza dan tidak membebaskan para tahanan kecuali dalam kondisi tertentu juga merupakan sebuah kemenangan,” tandasnya. Setidaknya pidato yang menyimpan meta makna dan tela-teki yang cukup misterius dan ambigu itu, SHN menyampaikan beberapa pesan penting sebagai berikut: Pertama, menepis secara implisit anggapan bahwa keputusan untuk melancarkan operasi “Badai Al-Aqsa” dan kerahasiaan operasi yang dilakukan tanpa sepengetahuan para pemimpin “Poros Perlawanan”. Kedua, mengisyaratkan bahwa keputusan dan inisiasi penyerangan faksi-faksi perlawanan di Gaza bersifat lokal dan tidak bersumber dari komando Iran, meskipun mendukung sepenuhnya. Ini bisa dipahami bahwa operasi “Badai Aqsa” merupakan aksi spontan demi memanfaatkan kelengahan Israel yang sedang mengalami kemelut politik domestik. Ketiga, menekankan keterlibatan Hezbollah dalam perang ini, dan menegaskan bahwa tujuan paling menonjol yang dicapai oleh Front Lebanon adalah memecah fokus Israel dan menguras tenaga tentaranya. SHN mengatakan bahwa sepertiga tentara pendudukan berada di front utara, dan setengah dari kemampuan angkatan laut, seperempat dari angkatan udara, sekitar setengah dari sistem Iron Dome telah diduduki, dan sekitar 43 pemukiman di dekatnya dievakuasi dari Lebanon. Keempat, menyebut AS sebagai pihak yang bertanggung jawab secara langsung atas agresi Israel di Gaza, dan bahwa nasib perang tersebut dan kemungkinan perluasannya ke wilayah lain bergantung kepada perilaku pemerintah AS dalam arah ini. Kelima, menyatakan kesiapan dan persiapan untuk menghadapi armada AS, dan menekankan bahwa eskalasi Israel dengan Hezbollah akan mengarah pada perang regional. “Siapa pun yang ingin mencegah perang regional harus segera menghentikan agresi terhadap Gaza.” Keenam, mengonfirmasi peran penting faksi perlawanan di Irak, dan organisasi Ansarullah di Yaman, seraya menerbitkan ancaman bahwa kepentingan AS di wilayah, terutama sejumlah pangkalan militernya adalah target yang dibidik dalam konfrontasi. Ketujuh, mengimbau kepada negara-negara dan rezim-rezim Arab agar memberikan tekanan untuk menghentikan agresi Israel, dengan menyerukan penggunaan kekuatan ekonomi mereka dan kepentingan-kepentingan yang terkait dengan AS dan Israel, seperti gas, minyak, dan berbagai pasokan. Kedelapan, mengumumkan bahwa perbatasan Lebanon dengan Palestina, bersamaan dengan pertempuran militer antara Hezbollah dan pasukan Israel, akan tetap terbuka untuk operasi infiltrasi ke wilayah Israel. SHN menegaskan dengan tegas bahwa nasib wilayah tersebut sebelum operasi “Banjir Al-Aqsa” tidak sama dengan setelahnya, karena fakta kembalinya isu Palestina ke permukaan dan legitimasi dalam skala global bagi operasi tersebut. Karena itu, dia menyebutkan empat isu penting yang menjadi perhatian utama masyarakat dunia, yaitu: Pertama, nasib ribuan tahanan di penjara-penjara Israel. Kedua, posisi sakral Masjid Al-Aqsa yang terus menjadi sasaran pelecehan.

Sepuluh Ciri Orang yang Sok Pintar

Oleh: Rhenald Kasali* Dr. Phil, seorang host acara televisi, suatu ketika kedatangan tamu dan sombong sekali tamunya itu, bahkan kemudian dia mengatakan bahwa ibunya tidak relevan. Karena apa? Karena tidak memiliki banyak followers, sedangkan dia banyak follower. Dr. Phil kemudian mengatakan, “Sesungguhnya orang-orang yang semakin terkenal egonya semakin mengecil”. Nah, seperti apa orang-orang yang pura-pura pintar? Saya kira perlu kita ulas. Beberapa orang mengatakan kepada saya, itu bukan pura-pura pintar, tapi itu namanya sok pintar. Mereka adalah orang yang sombong dalam kebodohannya. Entah mengapa belakangan ini cukup banyak, mungkin karena banyak orang yang pansos; yang ingin cepat terkenal, yang ingin cepat cari follower, dan akhirnya gegabah. Menabrak kiri kanan. Tapi, baiklah. Kita perlu mengenali siapa saja mereka dan mengapa mereka seperti itu? Pertama, cirinya adalah mereka dibesarkan dalam peradaban sekolah multiple choice, yaitu pilihannya a, b, c, atau d. Ada 4 pilihan, pilih salah satu. Sehingga kemudian hanya ada satu kebenaran. Kedua, mereka biasanya merasa hanya ada satu kebenaran. Seperti warna hitam atau putih. Benar atau salah. Mereka langsung bilang kalau tidak hitam, dia putih, karena mereka tahunya hanya dua warna. Padahal, di antara hitam dan putih itu ada banyak warna, termasuk abu-abu. Ketiga, mereka bersuara keras, tapi tidak dianggap oleh orang lain. Kenapa begitu? Orang lain juga tidak mau menganggap dia karena orang ini berkelahi dengan dirinya sendiri. Egonya sangat besar sekali. Dia merasa dirinya jago dalam segala hal. Keempat, mereka biasanya adalah orang yang beranggapan dirinya pintar karena bisa mendapatkan banyak follower. Kelima, mereka lebih banyak fokusnya padahal how daripada mereka mencari why. Mereka ingin melompat pada kesimpulannya. Misalnya saja ketika membahas tentang warung Ubnormal banyak ditutup. Mereka langsung mengatakan warung Upnormal ditutup kenapa karena target segmennya. Tidak jelas pricing-nya. Konsumennya begini. Ya, itulah marketing one on one. Dia tidak cari dulu why-nya, tapi dia langsung melompat kepada how-nya Atau sama saja dengan crafting. Sebagian orang langsung menyimpulkan itu pakaian bekas, tapi sebetulnya setelah kita kaji, ini merupakan sampah dari best fashion. Kalau kita enggak dalami, kita enggak paham, kita akan mengambil kesimpulan begitu. Cepat melompat. Kita pikir, kita benar. Seperti ini biasanya sangat menyesatkan. Keenam, mereka bisa yakin sekali; berani sekali. Namanya juga orang tahu sedikit. Kalau tahu sedikit, kita berani sekali. Tapi begitu kita tahu banyak, biasanya kita merasa rasanya kita belum tahu apa-apa. Ketujuh, orang-orang seperti ini biasanya cepat sekali merasa kecewa. Saya kecewa. Kata mereka. Kenapa begitu? Makanya saya perlu ingatkan, kalau suka jangan terlalu suka. Kalau senang jangan terlalu senang. Biasa saja. Nanti Anda akan cepat kecewa. Cepat kecewa kenapa ? Karena mereka juga terlalu cepat menarik kesimpulan. Kedelapan, mereka biasa berpikirnya linier. Linier itu garis lurus. Kita ingin menyederhanakan segala sesuatu. Habis a, maka b. Habis b, maka c. Kesembilan, di luar garis lurus ini kita anggapnya eror. Padahal eror ini bisa jadi adalah anomali, apalagi erornya tinggi sekali. Itu adalah out layer. Orang-orang yang berpikir linear enggak mau pusing dengan out layer itu. Harus dibersihkan. Ini salah. Padahal, para ahli belakangan menyimpulkan dan menemukan out layer ini adalah sesuatu yang memberikan inside yang sangat penting sekali. Kesepuluh, mereka berpikirnya adalah konvergen. Menyambung. Mereka hanya ingin mendapatkan satu jawaban saja. Padahal di era sosial media dan teknologi seperti ini, dalam peradaban yang konstruktif memisahkan, hari esok kita bisa melihat kebenaran masa lalu. Ada kebenaran masa depan. Ada jjuga kebenaran yang kita percaya. Karena suatu alasan tertentu, ada kebenaran lainnya. Inilah yang disebut sebagai berpikir divergent. Biasanya itu dimiliki oleh siapa? Mereka yang memiliki perspektif yang luas. Yang senang membaca buku. Senang dengan art and science. Senang eksplorasi. Kurang lebih seperti itu. Jadi, Anda jangan buru-buru langsung ingin menyimpulkan dengan pendekatan yang bersifat konvergence. Contoh dalam kehidupan ini. Semakin banyak kita melihat kebenaran yang selalu bertengkar satu sama lain. Anda masih ingat ketika pada tahun 2016 tiba-tiba Indonesia mengenal taksi online dan ojek online. Yang marah siapa? Mereka yang tinggal di pangkalan taksi-taksi itu marah terhadap ojek online dan taksi online. Ini ada dua kebenaran. Saya katakan, inilah yang disebut sebagai era baru sharing resources. Jadi, lama-lama akan bergabung juga. Sekarang terbukti bergabung. Tetapi, kita tetap memerlukan ojek-ojek pangkalan. Kita tetap memerlukan taksi-taksi yang kita kenal. Hidupnya memang ada dua-duanya. Sama-sama benar. Sama seperti misalnya Anda membeli makanan. Makanan itu biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Sekarang dikenal dengan nama Genetically Modified Organism (GMO), yang merupakan hasil rekayasa genetika. Sekarang makin banyak sekali produk-produk seperti itu, tetapi ini adalah produk dari sains. Belum lama ini di Filipina ada sekelompok orang melakukan riset. Penemuannya disebut dengan golden rice, yaitu beras yang mengandung beta karoten atau banyak sekali vitamin A untuk menolong masyarakat di Asia yang kesulitan mendapatkan vitamin A. Tetapi, apa yang terjadi? Mereka diserang oleh sekelompok orang yang mengatakan bahwa penemuan ini merusak kehidupan di masa depan. Mereka menghancurkannya, karena mereka adalah penganut dari organic food tersebut. Makanan-makanan organik. Kedua aliran ini, yang satu adalah organik, dan lainnya natural food. Satu lagi, yang sekarang menikmati segala sesuatu karena adanya teknologi dan sains. Sama saja ketika Anda membaca sekarang populasi telah mencapai 8 miliar. Bumi ini padat sekali. Semakin panas, kotor, penuh sampah, dan alam begitu rusak karena terjadi population boom atau ledakan penduduk. Tapi, pada saat yang bersamaan juga terjadi fertility rate atau tingkat kesuburan berkurang di sejumlah negara. Banyak sekali penduduk yang sudah tidak mempunyai anak atau punya anak kurang lebih satu. Jadi, jumlah penduduk mau tidak mau mengalami penurunan. Dua-duanya juga sama-sama benar. Kemudian, sama saja Ketika Anda melihat Tembok Berlin roboh. Kemudian era komunisme berakhir. Masuklah era mekanisme pasar atau kapitalisme. Tapi, Vietnam tidak mau menyebut dirinya sebagai negara kapitalis, tapi juga tidak mau menyebut dirinya sosialis atau komunis. Mereka mengatakan negara kami adalah mekanisme pasar di bawah kepemimpinan sosialime. Bingung kan Anda. Karena sebagian orang masih mengatakan kalau tidak kapitalis, pasti ini komunis, karena mereka berpikir hitam atau putih. Terakhir, saya kira contohnya adalah dalam dunia pendidikan kita sering kali memisahkan antara science dengan fiction. Padahal dua-duanya hidup berdampingan. Inilah yang sekarang kita lihat. Segala sesuatu yang berdasarkan imajinasi dari dunia fiksi sudah mulai menjadi sains. Sains dan fiction hendaknya jangan dipisahkan. Akhirnya, saya ingin menutup dengan apa yang disampaikan oleh tokoh-tokoh hebat, “Orang-orang yang benar-benar cerdas adalah mereka yang tidak menonjolkan kepintarannya di depan orang-orang yang berpura-pura pintar.” Imam Syafi’i pernah mengingatkan, “Lebih baik kita berdebat dengan 100 orang pintar daripada berdebat dengan satu orang bodoh, karena orang

Gong 755

Oleh: Aji Sofyan Effendi* Sidang Pleno ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) ke-23 di salah satu hotel di Bengkulu dan Seminar Nasional/Internasional MBEB 2023 di Kampus Universitas Bengkulu yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Bank Indonesia sekaligus sebagai Ketua Umum ISEI Ferry Warjiyo, tanggal 15-17 September, telah melahirkan manifesto 755, berupa 7 capaian, 5 tantangan, dan 5 peran ISEI dan respons kebijakan. Sebagai upaya ISEI untuk mendorong pemikiran dan konsep Indonesia maju, tantangan ekonomi Indonesia di tingkat global bukanlah hal mudah, eskalasi politik serta militer internasional dan dinamika ekonomi internasional yang berubah dengan cepat perlu disikapi dengan ketahanan ekonomi Indonesia yang mumpuni dan terencana, pasca Covid-19 telah memberikan sinyal bahwa ekonomi Indonesia meiliki “imunitas” yang cukup tinggi, di tengah keterpurukan pertumbuhan ekonomi global dan ASEAN yang relatif rendah bahkan ada yang minus, ekonomi Indonesia tetap leading di pertumbuhan positif, walaupun tidak terlampau tinggi, saat Covid masih bergerak di sekitar 1,5 % -3 %, namun pasca Covid-19 berakhir ekonomi Indonesia mampu melejit di kepala 5 %. Tentu mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi ini bukanlah hal yang mudah. Kebersamaan ABG (Akademisi, Bisnis, dan Government) yang menjadi sel utama di ISEI telah memberikan kontribusi positif atas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sementara itu, memasuki paruh kedua 2023, tiga lembaga internasional memperbarui ramalan kondisi perekonomian dunia. Mayoritas menaikkan sedikit proyeksi pertumbuhan ekonomi, di tengah kuatnya tekanan ketidakpastian akibat tren kenaikan suku bunga acuan. Bank Dunia atau World Bank merupakan yang terbaru merilis proyeksi ekonomi global, dengan memberi peringatan perekonomian dunia masih dalam kondisi genting, setelah berlalunya masa-masa pandemi Covid-19. Maka, perekonomian global masih akan terus melambat hingga 2024. Dalam laporan Global Economic Prospects edisi Juni 2023, Bank Dunia mengungkapkan posisi kegentingan itu masih disebabkan berlarutnya efek pandemi, ditambah tak kunjung berakhirnya perang antara Rusia dan Ukraina, hingga pengetatan kebijakan moneter di berbagai negara demi meredam tekanan inflasi. Untuk proyeksi terbaru, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 masih lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan 2022, yaitu dari 3,1% menjadi 2,1%. Lalu pada 2024 perkiraannya mulai membaik menjadi tumbuh 2,4% dan baru pada 2025 mampu kembali ke posisi 3%. Proyeksi pertumbuhan Bank Dunia untuk 2023 sebetulnya mengalami revisi ke atas sebesar 0,4% dibanding proyeksi pada Januari 2023 yang sebesar 1,7%. Kendati begitu, untuk 2024 proyeksi mengalami revisi ke bawah sebesar minus 0,3% karena tekanan dari panjangnya pengaruh suku bunga acuan yang tinggi. “Jadi, perekonomian dunia berada dalam posisi genting,” kata Indermit Gill, Kepala Ekonom dan Wakil Presiden Senior Grup Bank Dunia. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) juga sedikit menaikkan prospek pertumbuhan ekonomi dunia seiring dengan mulai meredanya inflasi dan pencabutan pembatasan ketat Covid di China. Namun, mereka turut memperingatkan proses pemulihan masih akan menghadapi jalan panjang. Organisasi yang berbasis di Paris tersebut memperkirakan ekspansi ekonomi tahun ini sebesar 2,7%, naik dari 2,6% dalam laporan sebelumnya pada Maret. Tapi, secara keseluruhan proyeksi ekonomi global ini masih lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan pada 2022 sebesar 3,3%. “Ekonomi global sedang berbelok tetapi menghadapi jalan panjang ke depan untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan,” tulis kepala ekonom OECD Clare Lombardelli dalam Economic Outlook OECD, dikutip dari AFP, Rabu (7/6/2023). Gong 755 berupa penguatan 7 capaian ISEI yaitu reformasi AD/ART ISEI, kontribusi terhadap Kebijakan, Jurnal ISEI, LAMEMBA, ISEI indekx survey, dan inklusi ISEI, merupakan produk dan outpun serta outcome yang terus berusaha untuk dicapai seoptimal mungkin. Berbagai peran ISEI di wilayah publik dan kebijakan pemerintah terus didorong baik di tingkat ISEI Pusat maupun cabang ISEI di seluruh Indonesia, ratusan aktivitas multi dimensi terus dilakukan. Di sisi lain, 5 tantangan utama dalam 5 tahun ke depan, juga merupakan PR yang harus diselesaikan secara terukur berupa perubahan siklus ekonomi dan keuangan yang semakin cepat dan beresiko, siklus ekonomi di tahun 2025 dan siklus keuangan 2026, perlu disikapi dengan sistematis, polarisasi ekonomi dunia dari kekuatan China ke India, perubahan demografi, digitalisasi dan inklusi yang hijau, menjadi tantangan spesifik yang harus dibahas di seluruh cabang ISEI di Indonesia. Selanjutnya 5 peran ISEI di kancah perekonomian Indonesia perlu diperkuat: melanjutkan dan memperkuat peran ISEI, stabilisasi sistem keuangan, hilirisasi, digitalisasi ekonomi dan keuangan yang hijau, serta empowerment anggota ISEI, adalah peran yang sampai sekarang harus mengakar dan membumi. Gong 755, yang sudah didengungkan oleh Ketua Umum ISEI tersebut harus disambut oleh seluruh ISEI di Indonesia, dengan cara menerjamahkan 7 capaian, 5 tantangan, dan 5 peran tersebut, apakah bunyi gong 755 ini nyaring atau malah tidak berbunyi sama sekali, tergantung sampai seberapa jauh seluruh cabang ISEI menerapkannya dalam berbagai program. Namun, pelan tapi pasti dalam progres sidang pleno yang sudah disampaikan oleh Ketua Umum ISEI telah menunjukkan secara nyata bahwa gong 755 tersebut sudah dan akan dilaksanakan di seluruh cabang ISEI di Indonesia. Kita patut bangga dengan laporan yang disampaikan oleh seluruh ketua wilayah, yang sudah memaparkan progres selama tahun 2022 dengan portfolio yang penuh dengan aktivitas. Beberapa PR yang membutuhkan pemikiran ISEI untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia baik secara langsung mapun tidak langsung adalah hajatan nasional berupa pemilihan umum, tentu flatform agenda presiden yang akan datang memberi warna pada strategi perekonomian nasional, kendala perekonomian Indonesia 2024, baik di tingkat global seperti hasil keputusan penyelenggaraan kepala negara ASEAN beberapa waktu lalu di Jakarta maupun agenda internasional lainnya dan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia baik versi IMF maupun World Bank perlu dicermati secara serius. Penguatan digitalisasi sistem keuangan dan moneter yang dibahas di ruangan Serbaguna Kampus Universitas Bengkulu dengan berbagai pembicara memberikan indikasi kepada kita bahwa tantangan global semakin kompleks, isu keuangan internasional dan lingkungan serta ekonomi hijau dan hilirisasi seperti perdagangan karbon menjadi tema yang cukup “viral” di forum tersebut. Selain itu, PR lain adalah pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang juga dimulai pada tahun 2024. Kesuksesan pemindahan IKN ke Provinsi Kalimantan Timur ini, tepatnya di Kabupaten Panajam Paser utara (PPU) dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, perlu dianalisa lebih dalam oleh rekan-rekan pengurus cabang ISEI di Indonesia. Salah satu kontribusi dari ISEI Wilayah Timur yang diprakarsai oleh ISEI Cabang Makassar di bawah Komando Bapak Sultan telah melaksanakan bagian dari gong 755 tersebut dengan melaksanakan kegiatan Call for Paper yang berjudul “Dukungan Wilayah Sulampua terhadap Penguatan Konektivitas

BA Indonesia: Katalisator Perubahan

Oleh: Ufqil Mubin* Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan kata “katalisator” sebagai seseorang atau sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan dan menimbulkan kejadian baru atau mempercepat suatu peristiwa. Sementara kata “perubahan”, KBBI mengartikannya berubah, peralihan, dan pertukaran. Definisinya, peralihan dari suatu keadaan yang kurang ideal ke kondisi ideal. Dalam konteks ini, perubahan bermakna dari suatu keadaan negatif ke positif. Dua kata inilah—katalisator dan perubahan—yang menjadi tagline dari baindonesia.co, yang secara resmi berdiri pada 1 September 2023. Media ini berfokus pada berita-berita ekonomi. Namun, tidak berarti mengabaikan berbagai isu aktual terkait politik, pendidikan, sosial, budaya, dan lainnya. Karena itu dalam penyajiannya, konten-konten baaindonesia.co akan didominasi oleh konten ekonomi, yang persentasenya sekitar 60 persen. Konten-konten yang disajikan media ini bermuara pada keinginan kuat kami untuk mendorong penerapan Pancasila dalam sistem perekonomian Indonesia, yang secara spesifik menampung aspirasi tentang solusi terhadap masalah kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran, ketimpangan antara penduduk miskin dan kaya, serta patologi-patologi perekonomian yang akarnya adalah penjajahan dan eksploitasi. Latar Belakang Media daring ini merupakan “anak kandung” pertama beritaalternatif.com, yang telah didirikan pada 7 Juni 2021 oleh Muhammad Fauzi, Ahmad Fauzi, dan saya. Selama dua tahun itu, beritaalternatif.com telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dari sisi kunjungan atau pembaca maupun ekspansi dari sisi bisnis dan biro ke daerah-daerah di Provinsi Kalimantan Timur. Pembentukan baindonesia.co tentu saja telah melewati proses diskusi dan musyawarah yang alot di internal kami. Barang kali ada yang bertanya, mengapa membentuk media baru lagi? Bukankah sudah cukup dengan memperluas cakupan pembaca dan bisnis lewat beritaalternatif.com? Apakah sumber daya manusianya sudah tersedia? Apakah dukungan finansialnya tersedia? Semua pertanyaan tersebut juga muncul dalam benak saya saat memutuskan untuk mengajukan pembentukan baindonesia.co. Pertanyaan-pertanyaan tersebut saya jawab secara detail dalam bagian berikut ini: Pertama, keberadaan media-media daring yang telah terbentuk di Indonesia, sependek ingatan dan pengetahuan saya, belum mencerminkan dan mewakili aspirasi kami dalam menyajikan konten yang mendorong kebijakan berkeadilan dalam aspek perekonomian di Tanah Air. Ringkasnya, media-media arus utama di Republik ini belum secara spesifik menyajikan konten di bidang ekonomi sebagaimana tujuan pembentukan baindonesia.co. Kedua, induk dari media ini, yakni beritaalternatif.com, menyajikan konten-konten yang lebih umum, yang sebagian besarnya konten di bidang politik dalam pengertian luas—di dalamnya mencakup pula bidang hukum dan pendidikan. Sedangkan baindonesia.co berkonsentrasi pada konten-konten yang sebagian besar berisi berita-berita ekonomi. Ketiga, pembentukan media ini diakui atau pun tidak, semula tak berada dalam perencanaan kami yang secara tersurat tercatat di tingkat manajemen beritaalternatif.com. Meski begitu, keinginan untuk melakukan ekspansi dan perluasan jaringan media telah berkali-kali saya sampaikan dalam rapat formal maupun informal manajemen media tersebut. Jika ditinjau dari berbagai aspek, pembentukan baindonesia.co bertepatan dengan momentum yang saya nilai sangat tepat di tengah pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah-daerah di Provinsi Kalimantan Timur. Sejak semula, saat membentuk beritaalternatif.com, terang saja bahwa kami mendirikan media tersebut di tengah keterbatasan di berbagai aspek: finansial, sumber daya manusia, juga tidak disertai kajian mendalam tentang bisnis berikut perluasannya. Kala itu, kami hanya memiliki modal semangat dan visi yang bertumpu pada keinginan kuat kami untuk berkontribusi mengisi kekosongan di tengah menjamurnya media daring di Indonesia. Saat ini, setelah dua tahun berlalu, sumber daya manusia kami sudah tersedia serta jaringan bisnis media pun sudah terbuka lebar. Karena itu, momentum melahirkan “anak kandung” beritaalternatif.com telah berada dalam kondisi dan waktu yang tepat. Pada akhir tulisan ini, lewat media daring baindonesia.co, kami ingin berkontribusi dan berperan lebih luas dalam kancah pembentukan narasi dan gagasan di tengah publik Indonesia, juga menawarkan perspektif kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sehingga bisa dijadikan bahan dalam pengambilan kebijakan untuk mendorong keadilan dan kesejahteraan bangsa ini. (*Direktur Utama Baindonesia.co)