BAINDONESIA.CO – Media Lebanon mengumumkan bahwa pasukan keamanan Lebanon dan Hizbullah menangkap mata-mata dan tentara bayaran rezim Zionis di negara itu.
Menurut kantor berita Mehr, mengutip Al-Nashrah, di tengah operasi teroris rezim Zionis di Lebanon, saluran MTV Lebanon mengumumkan hari Kamis bahwa pasukan Hizbullah dan pasukan keamanan Lebanon menangkap seseorang di Houla, wilayah kota Marjayoun, atas kejahatan spionase dan menangkap seorang tentara bayaran untuk rezim Zionis.
Orang ini, dikenalkan dengan nama FZ, bekerja sebagai kontraktor United Nations Children’s Fund (UNICEF) dan melaksanakan rencana dan proyek organisasi ini di kota-kota dan lembaga-lembaga publik yang dekat dengan Hizbullah.
Menurut laporan MTV, saudara laki-laki dari orang yang ditangkap ini adalah salah satu pejabat senior Hizbullah di Lebanon.
Beberapa jam sebelumnya, media Zionis memberitakan terjadinya insiden serius di utara Palestina yang diduduki, yang mengakibatkan 15 tentara Zionis terluka. Menurut laporan, tentara Israel saat ini mengangkut orang-orang yang terluka dengan helikopter penyelamat dan 7 ambulans.
Media Zionis juga mengumumkan bahwa sedikitnya 5 Zionis terluka akibat serangan roket di daerah Tal Hai di Galilea Atas di utara Palestina yang diduduki.
Hizbullah Lebanon juga mengumumkan dengan menerbitkan pernyataan bahwa “untuk mendukung rakyat Palestina di Gaza dan sebagai tanggapan terhadap serangan Israel terhadap Majdal-Salam dan Belida di Lebanon selatan,” mereka menargetkan 4 wilayah di Palestina yang diduduki dengan serangan rudal.
Menteri Luar Negeri Lebanon Abdullah Bouhabib mengatakan pada hari Selasa dalam sebuah wawancara dengan saluran berita CNN bahwa ledakan mortir yang mengakibatkan kematian sejumlah warga sipil dan melukai ribuan orang di Lebanon mungkin merupakan awal dari serangan Israel ke Lebanon dengan perang habis-habisan.
Dia menekankan bahwa “Lebanon berada dalam situasi yang buruk dan tidak memiliki keinginan untuk berperang.”
“Kami tidak dapat meyakinkan Hizbullah seperti sebelumnya karena menerima pukulan telak yang membuat respons militer tidak dapat dihindari,” kata Menteri Luar Negeri Lebanon dalam sebuah wawancara dengan CNN.
Pada Selasa sore, sedikitnya 20 orang menjadi syahid dan ribuan lainnya luka-luka akibat ledakan perangkat komunikasi nirkabel jenis pager di Lebanon.
Hizbullah Lebanon mengeluarkan pernyataan yang menyatakan rezim Zionis bertanggung jawab atas serangan ini dan menegaskan bahwa musuh pasti akan membayar harga atas agresi kriminal ini. (*)
Sumber: Mehrnews.com