BAINDONESIA.CO – Sejumlah desa di Kecamatan Tenggarong Seberang mengusulkan pemekaran wilayah guna meningkatkan akses pelayanan publik bagi warga.
Camat Tenggarong Seberang menyebut bahwa desa-desa di bagian bawah sungai mengalami kesulitan akses ke kantor kecamatan yang saat ini berada di lokasi yang cukup jauh.
“Beberapa desa, seperti Loa Lepuh, Teluk Dalam, Perjiwa, Loa Raya, Separi, dan Loa Ulung, mengusulkan pemekaran karena jarak yang jauh ke kantor kecamatan. Biaya transportasi juga cukup tinggi, misalnya ongkos ojek bisa mencapai Rp100 ribu lebih,” ujarnya.
Kata dia, rencana pemekaran ini akan membagi kecamatan menjadi dua wilayah, dengan masing-masing terdiri dari 10 desa di bagian bawah dan 10 desa di bagian atas.
Saat ini, proses pemekaran telah berjalan, dengan Desa Bangun Rejo yang telah resmi dimekarkan dan kini bernama Sumber Rejo.
“Desa ini sudah memiliki Penjabat (Pj) Kepala Desa dan sedang dalam tahap persiapan menuju pemilihan kepala desa definitif,” ungkapnya.
Selain itu, Desa Bukit Pariaman juga dalam tahap pemekaran dan nantinya akan berganti nama menjadi Pariaman Makmur.
Menurut Tego, proses pemekaran ini telah dibahas dalam rapat tingkat kecamatan yang dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten Kukar.
Ada pun, berkas pemekaran sudah berada di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dan kemungkinan besar telah bergeser ke tingkat provinsi untuk perizinan lebih lanjut.
“Kami berharap, dalam waktu dekat desa ini bisa menjadi desa persiapan, sehingga nantinya bisa mendukung rencana pemekaran kecamatan,” pungkasnya. (Adv)
Penulis: Junaidin