BAINDONESIA.CO – Sesudah air, pupuk merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi tanaman, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup tanaman. Di dalam pupuk terkandung berbagai jenis unsur hara yang sangat penting bagi tanaman.
Dahulu pupuk memang belum begitu dibutuhkan oleh tanaman karena tanah di lapisan top oil masih kaya akan unsur hara. Seiring berjalannya waktu, unsur hara yang ada di dalam tanah menjadi semakin tipis akibat diserap oleh tanaman dan juga oleh karena terbawa air hujan. Di samping itu, dengan semakin terbatasnya lahan pertanian, banyak usaha pertanian yang terpaksa dilakukan di atas tanah yang kurang subur. Kini bahkan tanaman juga diusahakan di dalam pot dengan menggunakan tanah atau media tanam yang kandungan unsur haranya kurang mencukupi.
Untuk meningkatkan kandungan unsur hara itulah pupuk dibutuhkan. Seberapa banyak pupuk yang diperlukan tentu bergantung pada kondisi tanah. Faktor yang menentukan berapa banyak unsur hara yang diperlukan untuk koreksi ialah kondisi kesuburan tanah itu sendiri, kemasaman (pH) tanah, kelembaban tanah, tinggi-rendahnya kadar bahan organik dalam tanah, kemampuan penyerapan terhadap pupuk (zat-zat mineral) dari tanaman, faktor iklim, dan nilai ekonomi tanaman yang dibudidayakan.
Kandungan unsur hara pada lapisan permukaan tanah dapat ditingkatkan dengan pemupukan, di samping tergantung pada proses-proses yang terjadi dalam pembentukan tanah. Faktor iklim, jasad hidup dan bahan-bahan lainnya sangat berpengaruh terhadap proses ini. Segala unsur yang hilang terangkut bersama tanaman yang dipanen harus segera diganti dengan melakukan pemupukan.
Tanah yang secara terus menerus ditanami pasti akan berkurang kesuburannya akibat kandungan unsur haranya semakin menipis. Penyebab berkurangnya kandungan unsur hara adalah sebagai berikut:
Pertama, terserap oleh tanaman yang selanjutnya terbawa keluar ketika tanaman dipanen.
Kedua, diikat di dalam tanah dalam bentuk senyawa yang sukar diserap akar tanaman, misalnya fosfat dan kalium.
Ketiga, hanyut terbawa air, terutama saat hujan lebat pada tanah yang miring, yang kemudian mengendap di dasar sungai, pantai, dan yang lain.
Keempat, pelunturan, terbawa air yang terserap ke lapisan tanah bagian bawah.
Untuk menjaga kesuburan tanah, perlu dilakukan pemeliharaan, yang antara lain dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Pertama, mengusahakan agar tanah tetap subur, memiliki kandungan mineral yang cukup.
Kedua, mengusahakan agar tanah tetap mengandung berbagai bahan organik dengan jumlah yang cukup.
Ketiga, mengusahakan agar tanah tetap mengandung air dalam jumlah yang memadai, yang dalam hal ini dengan pengairan yang baik. Sistem pengairan yang baik juga menjamin bahwa air yang berlebih dapat dibuang dengan lancar sehingga tidak menimbulkan penyakit pada akar tanaman.
Keempat, mengusahakan agar air yang ada di dalam tanah tidak cepat hilang akibat penguapan.
Kelima, mengusahakan agar tanah lapisan atas (top soil) yang mempunyai kemiringan tertentu tidak mudah hanyut oleh air yang mengalir. (*)
Sumber: Pertanian Organik Ramah Lingkungan dan Menguntungkan karya Bisri Mustofa