Revolusi Islam Hancurkan Dominasi Agresor Dunia

Panglima Korps Garda Revolusi Islam, Sardar Husein Salami. (Mehr News)

BAINDONESIA.CO – Panglima Korps Garda Revolusi Islam Sardar Husein Salami mengatakan bahwa Revolusi Islam adalah penghancur kebijakan para agresor yang datang untuk menguasai dunia dan menjauhkan manusia dari Tuhan.

Menurut reporter Mehr, pada Jumat pagi dalam upacara Sumpah Militer di Masjid Suci Jamkaran, Salami mengatakan bahwa jejak keberadaan Imam Asr as yang mulia dan suci dalam lantunan doa yang indah dan spiritual Nudbah adalah perwujudan yang baik dari dimensi besar dari keberadaan yang berharga itu dan merupakan anugerah besar bagi umat manusia dari Tuhan.

Dia menyebut Wali Asr as datang untuk menghidupkan bumi dengan keadilan, setelah bumi dipenuhi dengan penindasan oleh para penjahat, serta rapuh dan hancur oleh kedzaliman mereka.

Ia menyatakan Imam Zaman as adalah yang menghidupkan dan memperbarui tradisi, adat istiadat, dan ketetapan Ilahi, dan dia adalah pengundang umat manusia pada kebajikan dan pemulih martabat manusia, dan beliau akan bangkit untuk kebebasan dan pembebasan umat manusia dari penawanan pemilik budak di bumi.

Wali Asr as, kata Salami, adalah pewaris semua keutamaan para nabi dan pewaris para wali Ilahi, yang merupakan manifestasi dari keilahian.

“Bukan dia yang menunjukkan patokan jalan yang lurus kepada umat manusia, melainkan perwujudan dirinya sendiri. Dan tolak ukur jalan yang lurus itu adalah ketuhanan,” ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa Imam Zaman as adalah putra dari ayat-ayat Ilahi, tanda yang jelas dari kedaulatan nilai-nilai dan kebajikan ilahi, putra otoritas tertinggi dan manifestasi dari Alquran, dan dialah yang datang membawa kedamaian dan kenyamanan bagi dunia.

“Semoga dia memenuhi seluruh bumi dengan aturan dan perwujudan nilai-nilai moral Islam dan meninggikan harkat dan martabat manusia,” harapnya.

Mayor Jenderal Salami menyatakan Revolusi Islam yang gemilang adalah manifestasi dari penegakan yang mencerahkan dan persis seperti yang terlihat dalam bacaan doa-doa, dan Revolusi Islam adalah penghancur kebijakan para agresor, yang datang untuk mengambil alih dunia, untuk memisahkan manusia dari Tuhan.

Dia menambahkan, Revolusi Islam datang untuk menghancurkan kerajaan dunia modern ini. Hal ini dilakukan dari sudut pandang Iran dengan menghancurkan para raja dan memukul mundur orang-orang yang sombong dan berdiri di depan mereka serta berusaha keras menghadapi tekanan, dan berdiri teguh dalam menghadapi hasutan.

Ia mengakui Revolusi adalah untuk membuka permulaan jalan langsung Tuhan, untuk membangun hamba-hamba Tuhan yang saleh di sekitar poros ini dan untuk memperluas jalan Tuhan, untuk mendorong mundur musuh-musuh di setiap negeri Islam dan menjauhkan mereka dari kekuasaan umat Islam.

Revolusi Islam, lanjut Mayor Jenderal Salami, datang untuk menghidupkan kembali potensi Islam yang telah hilang dan mengembalikan kejayaan yang telah dijarah dari umat Islam.

“Jika kita melihat semua peristiwa besar revolusi, hal ini menunjukkan bahwa revolusi ini sedang menyiapkan jalan menuju kebangkitan,” ujarnya.

Dia melanjutkan, Revolusi ini mendorong masyarakat mengetahui martabat dirinya yang sebenarnya dan melepaskan rantai perbudakan di era modern.

Ia menyebut Islam telah muncul sebagai kekuatan global dan telah muncul sebagai manifestasi yang lengkap dan terhormat sehingga kekuatan umat Islam diakui dan kredibilitas kekuasaannya dipahami di dunia.

Setiap orang, sambung Mayor Jenderal Salami, harus tahu bahwa orang-orang beriman tidak dapat didominasi. “Kami mencari ahli waris kaum tertindas sampai dunia menemukan kapasitas dan toleransi untuk menerima penegakan Ilahi yang universal,” jelasnya.

Kata dia, jalan ini adalah jalan yang berkesinambungan dan Iran telah menyiapkan jalan kesyahidan untuk jalan ini dan mereka masih tetap teguh untuk mempersiapkan landasan bagi munculnya Imam yang menghubungkan langit dan bumi.

Salah satu akibat dan tanda berkumpulnya langit dan bumi serta curahan keberkahan Ilahi dan bagi kehidupan manusia adalah terbentuknya kehidupan yang baik dan amal shaleh serta perluasan batas-batas di muka bumi dan penetapan kewajiban yang harus diambil oleh Revolusi Islam di jalan ini. (*)

Sumber: Mehrnews.com

Berita
Lainnya