Rezim Zionis Jadikan Pengungsi dari Afrika sebagai Tameng dalam Operasi Militer di Gaza

Para pengungsi dari Afrika dijadikan sebagai tameng oleh Rezim Zionis dalam operasi berbahaya di Jalur Gaza. (Istimewa)

BAINDONESIA.CO – Menurut laporan media Zionis, sejauh ini tidak ada pengungsi Afrika yang berpartisipasi dalam operasi perang berbahaya di Gaza yang menerima tempat tinggal resmi.

Menurut layanan internasional kantor berita Sada dan Sima, jaringan TV Vion melaporkan, Israel mempekerjakan pengungsi Afrika untuk operasi berbahaya di Gaza guna melindungi tentaranya, dan sebagai imbalannya memberikan tempat tinggal kepada orang-orang tersebut.

Dalam upaya mempertahankan jumlah pasukan dan melindungi tentaranya dalam operasi berbahaya, rezim Israel mempekerjakan pengungsi Afrika untuk operasi berbahaya di Gaza.

Menurut laporan, para pencari suaka ini diberikan tempat tinggal sebagai imbalan atas partisipasi mereka dalam operasi ini. Pejabat militer Israel mengatakan kepada Haaretz bahwa proyek tersebut dilakukan di bawah bimbingan penasihat hukum lembaga pertahanan.

Saat ini terdapat sekitar 30.000 pengungsi Afrika di Israel. Mereka menghadapi tekanan yang semakin besar dari politisi anti-imigran, termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sering menyebut mereka “penyusup.”

Menurut laporan, sejauh ini tidak ada pengungsi yang ikut serta dalam operasi perang yang diberikan izin tinggal resmi. Media memberitakan bahwa para pengungsi digunakan dalam berbagai operasi. (*)

Sumber: iribnews.ir

Berita
Lainnya