SKOI Kaltim Alami Penurunan Prestasi Atlet Setelah Pengalihan ke Disdikbud, Dispora Kaltim Berencana Ambil Alih Pengelolaan

Kabid PPO Dispora Kaltim Rasman Rading. (Istimewa) 

BAINDONESIA.CO – Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) Kalimantan Timur (Kaltim) yang berdiri sejak tahun 2011 dan semula berada di bawah naungan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), kini mengalami penurunan prestasi atlet sejak pengalihan kewenangan pengelolaannya ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) pada tahun 2017.

Ada pun, SKOI Kaltim dulunya dikenal sebagai wadah pembinaan atlet muda berbakat dan berprestasi. Namun, sejak diberlakukannya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 12 Tahun 2017 tentang pedoman pembentukan dan klasifikasi cabang dinas dan unit pelaksanaan teknis, pengelolaan SKOI dialihkan ke Disdikbud Kaltim yang lebih berfokus pada aspek pendidikan.

Menurut Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim Rasman Rading, penurunan prestasi atlet SKOI terjadi karena pendekatan yang diterapkan oleh Disdikbud kurang mendukung pencapaian prestasi olahraga.

“Atlet yang ada di SKOI selama dipegang Disdikbud, itu kurang berprestasi,” ugkapnya pada Kamis (14/11/2024).

Dia menambahkan, konsep pembelajaran yang lebih menekankan pada pendidikan daripada olahraga prestasi, menjadi faktor utama.

Dengan demikian, Dispora Kaltim berencana untuk kembali mengambil alih pengelolaan SKOI agar bisa mengubah kerangka pembelajaran yang lebih berfokus pada peningkatan prestasi olahraga.

“Jadi salah satu kajian kita saat ini adalah SKOI itu memang sudah harus kita ambil alih. Karena harusnya 30 persen di pendidikan dan 70 persen di olahraga,” tegasnya. (Adv/her/jt)