BAINDONESIA.CO – Capaian salah satu sasaran strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2024, yakni Meningkatnya Pengelolaan Pertanian Berbasis Potensi Unggulan Daerah, masih berada di bawah target yang telah ditetapkan.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono dalam Rapat Paripurna ke-4 DPRD Kukar yang membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tahun Anggaran 2024.
Dia mengungkapkan bahwa realisasi pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan hanya mencapai 2,94 persen dari target yang ditetapkan sebesar 6,60 persen, atau 44,55 persen dari sasaran strategis yang direncanakan.
“Capaian ini memang masih di bawah target yang ditetapkan dalam RPJMD. Ini perlu menjadi perhatian serius karena sektor pertanian menjadi salah satu sektor unggulan daerah,” ujarnya saat diwawancarai oleh awak media, Senin (24/3/2025).
Menurut ia, ada berbagai faktor yang memengaruhi capaian pertumbuhan ini. Salah satunya adalah nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar nelayan (NTN) yang menjadi indikator kesejahteraan petani dan nelayan di Kukar.
“Jika dilihat dari infrastruktur pertanian, sebenarnya sudah banyak yang kita penuhi. Namun, ada banyak subindikator yang perlu diperhatikan, seperti produksi padi yang mungkin sudah mencapai target, tetapi palawija masih belum,” jelasnya.
Oleh karena itu, Sunggono berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas, tata kelola, serta pertumbuhan sektor pertanian secara lebih luas.
Meski capaian tahun ini belum sesuai harapan, dia optimis bahwa target RPJMD akan tercapai sebelum periode berakhir.
“Mungkin saat ini terlihat belum sesuai target, tapi jika kita melihat jangka panjang, di akhir RPJMD nanti insya Allah target ini bisa kita capai,” pungkasnya. (Adv)
Penulis: Junaidin