BAINDONESIA.CO – Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengeluarkan pernyataan keras atas nama 27 negara anggota serikat ini, mengutuk semua serangan rezim Zionis terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan (UNIFIL).
Menurut kantor berita Sada dan Sima, dalam pernyataan ini, yang salinannya dipublikasikan di situs web Uni Eropa, disebutkan, “Uni Eropa menyatakan keprihatinannya yang besar terhadap meningkatnya ketegangan baru-baru ini di sepanjang Garis Biru (perbatasan) antara Lebanon dan Palestina yang diduduki.”
Serikat tersebut mengutuk semua serangan terhadap misi PBB dan menyatakan keprihatinan mendalam atas tindakan tentara Israel (IDF) terhadap Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), yang mengakibatkan beberapa penjaga perdamaian terluka.
Uni Eropa memperingatkan, “Serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan sama sekali tidak dapat diterima. Serangan-serangan ini harus segera dihentikan.”
Pejabat kebijakan luar negeri Uni Eropa menambahkan, “Semua pelaku diharuskan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjamin keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB serta menghormati keamanan lokasi PBB setiap saat. Kami sangat menunggu penjelasan dan penyelidikan penuh oleh otoritas Israel terkait serangan terhadap UNIFIL, yang berperan penting dalam stabilitas Lebanon selatan.”
Uni Eropa menambahkan, “Kami meminta semua pihak untuk sepenuhnya mematuhi kewajiban mereka untuk menjamin keselamatan dan keamanan personel UNIFIL dan memungkinkan organisasi ini untuk terus menjalankan tugasnya.”
Burrell menekankan, “Pasukan UNIFIL dan personel lainnya—saat ini dibantu oleh 16 negara anggota UE—beroperasi dalam kondisi sulit untuk mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional. Uni Eropa memberikan penghormatan atas tindakan profesional mereka dan menegaskan kembali dukungannya yang teguh terhadap peran UNIFIL.”
Di bagian lain dari pernyataan ini, ia menyatakan keprihatinannya atas “serangan tentara Israel di wilayah padat penduduk di Lebanon, yang menyebabkan banyak korban jiwa di kalangan warga sipil dan banyak orang yang mengungsi”.
Ia menambahkan, “Kami meminta semua pihak untuk mematuhi hukum kemanusiaan internasional dalam situasi apa pun yang harus dihormati. Uni Eropa menegaskan kembali permintaannya untuk segera melakukan gencatan senjata di Lebanon dan menyerukan semua pihak untuk sepenuhnya menerapkan Resolusi Dewan Keamanan 1701.”
Menurut IRNA, pasukan penjaga perdamaian PBB, disingkat UNIFIL, ditempatkan di wilayah perbatasan Lebanon selatan dengan wilayah pendudukan utara. Sejauh ini, sejumlah pasukan penjaga perdamaian telah dirugikan akibat serangan rezim Zionis, dan isu ini mendapat kecaman luas di seluruh dunia. (*)
Sumber: Iribnews.ir