6 Karyawan UNRWA Tewas Dibom Militer Zionis

Relawan kemanusiaan di Gaza menjadi korban kekejian tentara rezim Zionis Israel. (Istimewa)

BAINDONESIA.CO – United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) mengumumkan bahwa selama dua pemboman udara tentara pendudukan di kamp Nuseirat, 6 anggota staf badan ini tewas, yang merupakan jumlah korban tertinggi di antara staf PBB dalam satu serangan.

Menurut kantor berita Mehr, kantor informasi pemerintah di Jalur Gaza mengeluarkan pernyataan pada hari Rabu mengenai kejahatan biadab yang dilakukan penjajah dalam pemboman sekolah al-Jaauni milik organisasi penyelamatan dan bantuan UNRWA, yang mengakibatkan kematian dan melukai puluhan warga sipil.

Organisasi yang berafiliasi dengan PBB ini melaporkan kematian sejumlah karyawan organisasinya.

Terkait hal ini, situs berita Rusia melaporkan pada Rabu malam, mengutip kantor informasi pemerintah di Jalur Gaza, bahwa tentara Israel menargetkan sekolah milik organisasi UNRWA di pusat Jalur Gaza dalam dua pemboman udara, dan selain menyasar warga sipil, para pengungsi Palestina yang berlindung di sekolah ini juga menyasar beberapa pegawai organisasi tersebut.

Di sisi lain, organisasi UNRWA mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa dalam dua serangan tentara rezim Zionis di kamp Nuseirat di tengah Jalur Gaza, 6 pegawai badan ini tewas, yang merupakan jumlah korban tertinggi di antara serangan terhadap pegawai PBB lainnya.

Disebutkan, lebih dari 5.000 pengungsi Palestina mengungsi di sekolah-sekolah yang berafiliasi dengannya.

Menyusul perkembangan perang Gaza, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, dalam pidatonya pada Rabu malam, menyatakan bahwa apa yang terjadi di Gaza tidak dapat diterima, dan mengutuk keras penargetan staf PBB di Gaza oleh penjajah.

Perlu dicatat bahwa kantor informasi pemerintah di Jalur Gaza mengumumkan pada Rabu malam bahwa jumlah syuhada dalam pemboman sekolah al-Jaauni yang berafiliasi dengan organisasi UNRWA di kamp Nuseirat di tengah Jalur Gaza telah meningkat menjadi 18 orang. (*)

 Sumber: Mehrnews.com

Berita
Lainnya