9 Orang Syahid dalam Ledakan Perangkat Komunikasi di Lebanon

Ledakan perangkat komunikasi di sejumlah wilayah di Lebanon mengakibatkan 9 orang meninggal dunia. (Istimewa)

BAINDONESIA.CO – Sumber media melaporkan ledakan perangkat komunikasi di Lebanon dan mengumumkan bahwa perangkat tersebut bukanlah pager yang meledak kemarin.

Menurut kantor berita Mehr, mengutip Shahab News, sumber media memberitakan ledakan perangkat komunikasi di Lebanon.

Beberapa ledakan juga terdengar di pinggiran selatan Beirut. Sumber berita melaporkan gambar ledakan perangkat komunikasi nirkabel di berbagai wilayah Lebanon, termasuk Beirut, Bekaa, dan Nabatieh.

Reporter Al Jazeera melaporkan bahwa perangkat yang meledak dalam gelombang baru ledakan perangkat komunikasi di Lebanon bukanlah pager, melainkan perangkat nirkabel yang meledak di berbagai wilayah di Lebanon.

Al Jazeera juga mengumumkan bahwa perangkat yang diledakkan di beberapa wilayah Lebanon adalah jenis walkie-talkie Icom V82.

Reporter Al-Mayadeen juga melaporkan bahwa selain perangkat nirkabel, baterai lithium di perangkat dalam rumah juga meledak.

Beberapa sumber media juga memberitakan ledakan perangkat sidik jari dan ponsel, termasuk iPhone.

CNN mengutip sumber keamanan Lebanon yang mengatakan bahwa perangkat nirkabel lebih sedikit digunakan dibandingkan pager dan telah didistribusikan di antara koordinator perkumpulan.

Reuters, mengutip sumber keamanan, mengklaim bahwa Hizbullah Lebanon membeli perangkat nirkabel yang diledakkan hari ini sekitar 5 bulan lalu bersamaan dengan perangkat pager.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan 9 orang tewas dan 300 lainnya luka-luka dalam ledakan kemarin.

Sumber media melaporkan statistik para syahid dan korban luka akibat ledakan alat peledak di Lebanon.

Kantor berita resmi Lebanon melaporkan bahwa 3 orang menjadi syahid menyusul ledakan perangkat komunikasi di kota Sahmar Brashya dan Bekaa Barat.

Menurut klaim kantor berita ini, setidaknya satu ledakan terjadi di dekat pemakaman jenazah yang menjadi syahid dalam insiden pager sehari sebelumnya.

Sumber senior keamanan Lebanon dan sumber lain mengatakan kepada Reuters bahwa dinas mata-mata Israel Mossad bertanggung jawab atas insiden kemarin di Lebanon. (*)

Sumber: Mehrnews.com

Berita
Lainnya