BAINDONESIA.CO – Perundungan (bullying) merupakan salah satu masalah serius yang terjadi di lingkungan pendidikan.
Kasus perundungan dapat berdampak buruk bagi korban, baik secara fisik maupun psikis.
Selain itu, dapat pula berdampak pada karakter pelaku dan korban.
Hal itulah yang mendorong Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis meminta pihak sekolah maupun orang tua terlibat untuk mengurangi kasus perundungan di lingkungan sekolah.
“Saya sangat anti-perundungan karena itu bisa melukai seseorang. Perundungan sudah seperti karakter. Saya berharap ada perhatian dari pemerintah untuk bisa menangani itu, khususnya sekolah dan juga peran orang tua,” ujarnya, Minggu (12/11/2023) lalu.
Ananda meminta pemerintah daerah, sekolah, dan orang tua mampu bekerja sama untuk mencegah dan menangani perundungan.
“Harus betul-betul digalakkan dan disosialisasikan. Semua harus bekerja sama, pemerintah juga harus turun tangan,” tegas politisi PDIP itu.
Ia juga menyarankan upaya pencegahan perundungan dilakukan melalui tim Satgas yang aktif mendampingi anak-anak di sekolah.
“Bagus kalau ada hal (tim Satgas) itu. Pihak dinas juga harus punya kewenangan yang lebih. Tim itu di bawah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak,” sarannya. (adv/um