BAINDONESIA.CO – Setelah meraih satu medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 yang digelar di Aceh dan Sumatera Utara, cabang olahraga angkat berat Kalimantan Timur (Kaltim) mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi PON XXII/2028 di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pelatih tim angkat berat Kaltim Susanto menjelaskan bahwa evaluasi telah dilakukan pasca-PON 2024 untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
“Alhamdulillah, target tercapai. Kita berhasil membawa pulang satu emas,” ujarnya pada Sabtu (23/11/2024).
Dia menjelaskan, salah satu tantangan utama saat ini adalah kepastian apakah angkat berat akan kembali dipertandingkan di PON 2028.
Pasalnya, keputusan tersebut dinilai krusial untuk menentukan arah pembinaan atlet.
“Kami masih menunggu keputusan soal daftar cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Semoga angkat berat tetap masuk,” katanya.
Meski belum ada kepastian, Susanto memastikan program latihan tetap berjalan. Menurutnya, tim harus selalu siap menghadapi berbagai kejuaraan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Kita harus siap dalam segala kondisi, karena di olahraga itu keberhasilan bukan hanya soal persiapan fisik, tapi juga kesiapan teknik dan mental. Maka latihan harus terus dilakukan,” tambahnya.
Ada pun, dengan pengalaman dan hasil manis di PON 2024, dia optimistis, tim angkat berat Kaltim dapat kembali bersaing di PON mendatang, jika cabang ini tetap dipertandingkan.
Ia percaya, para atlet mampu meningkatkan prestasi dengan dukungan penuh dari berbagai pihak.
“Harapannya tentu kita bisa terus mempertahankan prestasi ini, bahkan meningkatkannya. Anak-anak sudah menunjukkan kemampuan mereka, dan kita akan terus mendukung penuh,” tutupnya. (Adv/her/jt)