BAINDONESIA.CO – Kepala Desa Rapak Lambur Muhammad Yusuf menginginkan desa yang dipimpinnya menjadi salah satu pusat pengembangan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Desa yang terletak di Kecamatan Tenggarong tersebut memiliki lahan persawahan seluas 800 hektare. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menanam berbagai komoditas pertanian.
Dari keseluruhan lahan tersebut, lahan produktif mencapai 500 hektar. Sementara 300 hektare lainnya tergolong tidak produktif.
Yusuf mengungkapkan, lahan produktif tersebar di sejumlah dusun. “Ada di wilayah Dusun Durian, Dusun Kejawi, dan Dusun Caruban,” jelasnya, Jumat (14/3/2024).
Dia menjelaskan, ketersediaan lahan pertanian yang cukup luas selaras dengan mayoritas penduduk di desa tersebut yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
“Di Rapak Lambur petani 80 persen. Itu terbagi sebagian pertanian sayuran di kebun dan petani gabah di sawah,” ungkapnya.
Ia menyebut pengembangan pertanian di Rapak Lambur mendapat dukungan dari Pemkab Kukar.
“Akhir tahun 2023 itu ada bantuan dari Pak Bupati untuk pipanisasi dan pelebaran parit irigasi. Pipa itu digunakan untuk penyedotan air di Sungai Mahakam. Kita perbaiki irigasi,” ujarnya.
Dari berbagai sarana dan prasarana pendukung tersebut, Yusuf berkomitmen menjadikan Rapak Lambur sebagai lumbung pangan Kukar. “Ini sangat didukung oleh Pak Bupati,” ungkapnya. (adv/ia/um)