BAINDONESIA.CO – Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono menyebutkan Kaltim kerap mengalami kelangkaan pasokan makanan dan berbagai bahan pokok, terlebih saat-saat hari-hari besar keagamaan dan nasional.
Nidya mengatakan bahwa perlu ada kerja sama yang baik antara Dinas Perindustrian, Perdagang, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kaltim dan para pelaku bisnis yang bergerak di bidang ketahanan pangan.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tak menimbun sehingga tidak mengganggu ketahanan pangan di Kaltim.
“Jangan sampai ada penimbunan lagi. Jangan sampai ada kelangkaan lagi. Misalnya, seperti yang terjadi kemarin itu kan ada kelangkaan minyak, beras dan lainnya,” tegasnya, Selasa (7/11/2023).
Ia menilai tindakan tersebut harus dihindari agar kelangkaan yang dapat menimbulkan gejolak di masyarakat tidak terjadi lagi di Kaltim.
Pasalnya, sambung dia, ketersediaan pangan yang aman bagi Kaltim menjadi komitmen bersama untuk memastikan keberlangsungan pasokan makanan yang cukup untuk masyarakat.
Menurut Nidya, menjaga ketersediaan pangan yang stabil hingga tahun 2024 sangat penting.
Usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) mengenai rencana program kerja Disperindagkop UKM Kaltim, ia memastikan ketersediaan pangan di wilayah Kaltim akan tetap aman dan terkendali
Dia menjelaskan, hingga akhir tahun 2023 Disperindagkop UKM Kaltim telah memastikan ketersediaan pangan yang cukup aman.
Namun, ia menekankan perlu kerja sama dan dukungan dari semua pihak untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan.
“Tadi kata mereka (Disperindagkop UKM Kaltim, red.), hingga akhir 2023 ini ketersediaan pangan dipastikan aman,” ungkap Nidya.
Terkait masalah anggaran, dia memastikan bahwa DPRD Kaltim bersedia memberikan dukungan yang dibutuhkan agar program-program kerja dari Disperindagkop UKM Kaltim pada tahun 2024 berjalan lancar.
Ini adalah upaya DPRD Kaltim untuk memastikan pasokan pangan di Bumi Mulawarman tetap stabil dan terkendali. (adv/rk/um)
