BAINDONESIA.CO – Stadion Utama Palaran di Samarinda, Kalimantan Timur, kini menghadapi tantangan tingkat kunjungan masyarakat yang rendah akibat lokasinya yang cukup jauh dari pusat kota dan terbatasnya fasilitas pendukung.
Hal itu disampaikan oleh Kepala UPTD Pelaksana Prasarana Olahraga Dispora Kaltim, Junaidi.
Kata dia, akses transportasi umum dan fasilitas akomodasi yang minim di sekitar stadion menjadi kendala besar.
Menurutnya, ketiadaan pilihan transportasi dan penginapan turut mengurangi minat masyarakat untuk mengunjungi stadion tersebut.
“Salah satu kekurangannya adalah akomodasi. Jika ada event besar, akomodasi sulit karena jauh dari kota dan transportasi umum tidak tersedia di sana,” ucapnya, Minggu (3/11/2024).
Untuk mengatasi permasalahan ini, rencana pembangunan fasilitas akomodasi di kompleks stadion sedang dipersiapkan. Fasilitas tersebut akan mencakup barak, bungalow atau wisma yang diharapkan mampu menampung pengunjung yang hadir dalam kegiatan-kegiatan besar.
“Perlu ada akomodasi yang bisa menampung pengunjung baik berupa barak, bungalow, atau wisma, agar event-event besar bisa dipusatkan di sana. Ini juga demi optimalisasi penggunaan fasilitas stadion,” ujarnya.
Stadion Palaran juga mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Baru-baru ini, Kementerian PUPR melakukan survei di lokasi, membuka peluang bagi stadion untuk mendapatkan dana revitalisasi dari APBN.
Sementara itu, Pemprov Kaltim akan mengalokasikan dana dari APBD secara bertahap untuk memperbaiki fasilitas pendukung Stadion Palaran.
“Kemarin Kementerian PUPR sudah melakukan survei dan Stadion Palaran kemungkinan besar akan diperbaiki,” imbuhnya.
Dia berharap fasilitas akomodasi dan peningkatan infrastruktur membuat Stadion Utama Palaran menarik lebih banyak pengunjung dan menjadi pusat kegiatan olahraga dan masyarakat di Kaltim. (adv/her)