BAINDONESIA.CO – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mencapai 1.532 kasus pada tahun 2024.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar, pada Januari terdapat 444 kasus, Februari 406 kasus, Maret 255 kasus, April 164 kasus, Mei 175 kasus, dan Juni 88 kasus. Data tersebut menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat Kukar.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kukar Supriyadi menyebut sejumlah tips untuk mencegah pengembangbiakan nyamuk penyebab DBD, di antaranya menguras bak mandi seminggu sekali serta membersihkan wadah penampung air.
“Nyamuk sangat cepat berkembang biak khususnya di tempat seperti selokan dan genangan air, sehingga cukup sulit menekan populasi nyamuk, tetapi bukan berarti tidak bisa dicegah,” terangnya saat diwawancarai via telepon seluler pada Rabu (3/7/2024).
Dia mengimbau masyarakat agar tetap waspada sebab nyamuk aedes aegypti akan menyerang semua usia.
Jika tubuh seseorang mengalami beberapa gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri di sekujur tubuh dan pegal atau linu di area persendian, ia mendorongnya untuk segera mendapatkan perawatan karena dikhawatirkan hal itu merupakan gejala DBD.
“Segeralah ke Puskesmas terdekat untuk dapat penanganan, sehingga tidak sampai terjadi kasus meninggal dunia karena DBD,” sarannya.
Supriyadi menyampaikan bahwa Dinkes Kukar terus berupaya untuk melalukan survei dan penyuluhan demi mencegah peningkatan kasus DBD di Kukar.
“Dari teman-teman survei juga tetap aktif menyampaikan edukasi ke masyarakat untuk pencegahan DBD,” jelasnya.
Dia meminta seluruh camat, lurah, kepala desa, dan RT di Kukar untuk memberantas sarang nyamuk secara rutin.
“Kami juga berharap untuk ke depannya (DBD) bakal stabil dan tidak mengalami peningkatan secara signifikan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Junaidin