BAINDONESIA.CO – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Suriadi menyerukan kepada masyarakat agar tak anti politik.
Dalam kegiatan Dialog Gelora Muda yang digelar di Cafe Swara Tenggarong pada Jumat (9/2/2024) malam, dia menekankan keterlibatan aktif masyarakat dalam proses politik sebagai landasan demokrasi yang sehat.
Dengan suara tegas, ia mengatakan bahwa sikap anti politik dapat menghambat perkembangan demokrasi dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.
“Tidak boleh kita alergi dengan partai politik, karena politik itu adalah sesuatu yang inheren,” tegasnya.
Suriadi menyoroti ketidakpedulian sebagian masyarakat terhadap politik yang dapat membuka pintu bagi perubahan yang tidak diinginkan di masa depan.
Dengan meningkatkan kesadaran politik, dia menegaskan, masyarakat dapat memilih pemimpin yang sesuai dengan visi, misi, dan harapan masyarakat.
“Kita memilih pemimpin, artinya kita menentukan masa depan,” tambahnya.
Selain itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh oleh sikap apatis terhadap partai politik.
Suriadi menekankan pemahaman yang mendalam terkait program dan kebijakan partai, sehingga masyarakat dapat membuat keputusan yang bijak saat menentukan pilihan di Pemilu 2024.
“Tangan kita yang menentukan. Oleh karena itu, penting sekali kita memahami, salah satunya adalah memahami partai politik,” paparnya.
Dengan begitu, dia berharap masyarakat dapat melihat politik sebagai sarana positif untuk membawa perubahan dan kemajuan.
Pemberdayaan masyarakat dalam dunia politik diharapkannya dapat menciptakan iklim demokrasi yang dinamis serta memperkuat keterlibatan semua elemen masyarakat.
“Kita berpolitik itu jangan karena ikut-ikutan, tetapi harus dengan pengetahuan. Jangan kita lihat partai politik hanya bagi-bagi sembako, tetapi tidak memberikan arah ke mana bangsa ini ke depan,” tuturnya.
Upaya meningkatkan literasi di bidang politik yang menyasar anak-anak muda juga menjadi fokus dalam diskusi tersebut.
Ia mengatakan bahwa 60 persen penduduk Indonesia sekarang adalah anak muda. Dengan demikian, secara tidak langsung masa depan bangsa ini ditentukan oleh para pemuda.
“Saya mengajak adik-adik sekalian, sebagai orang yang dikatakan bonus demografi, kita memberikan arahan, kita punya cita-cita besar untuk membawa negara Indonesia sekarang menjadi negara super power baru,” serunya. (jt/um)