BAINDONESIA.CO – Sekitar pukul 15.30 pada Selasa, 17 September 2024, sejumlah alat penerima pesan bernama “pager” milik para pegawai berbagai unit dan lembaga Hizbullah meledak.
Kantor Berita Mehr-Grup Internasional menyatakan bahwa kemarin malam sejumlah alat penerima pesan yang disebut pitcher meledak di Lebanon.
Menurut statistik yang diumumkan Menteri Kesehatan Lebanon, 9 orang tewas dan 2.750 orang luka-luka.
Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abeez mengumumkan jumlah korban ledakan alat komunikasi di Lebanon bertambah menjadi 9 orang, termasuk seorang anak perempuan.
Selain itu, dia menyatakan akibat kejahatan ini, hampir 2.750 orang terluka, 200 orang di antaranya dilaporkan mengalami luka berat.
Pada pukul 15.30 waktu setempat, sejumlah besar orang yang terluka mulai dilarikan ke rumah sakit. Lebih dari 100 rumah sakit menerima korban luka akibat ledakan peralatan komunikasi.
Ia mengumumkan bahwa korban luka dalam kecelakaan tersebut telah dibawa ke rumah sakit dan rumor tentang penyebab serta kronologis kejadian tersebut tidak benar.
Kementerian Kesehatan akan memberikan informasi terkait kejadian tersebut dengan transparansi penuh kepada media. Selain itu, para awak media diminta lebih berhati-hati dalam menyampaikan berita.
Pengaturan yang diperlukan telah dibuat dengan baik dan diharapkan korban luka dapat keluar dari rumah sakit dan pulih dalam beberapa jam ke depan.
Hizbullah Lebanon mengeluarkan pernyataan keduanya mengenai kejadian di Beirut dan mengumumkan bahwa tanggung jawab penuh atas kejahatan kemarin malam di Lebanon berada di tangan rezim Zionis.
Hizbullah menekankan bahwa setelah melakukan penyelidikan rinci atas kejadian tersebut, data terkini dan informasi yang tersedia tentang serangan kriminal yang terjadi sore kemarin, Hizbullah menganggap musuh Israel bertanggung jawab penuh atas serangan kriminal ini.
Hal ini merupakan kejahatan yang mengakibatkan warga sipil dirugikan dan menyebabkan kematian sejumlah orang dan melukai banyak orang di berbagai tingkatan.
Dalam kelanjutan pernyataan ini disebutkan, para syuhada dan korban luka dari Hizbullah merupakan jihad dan keberanian di jalan Quds (suci) untuk membantu warga di Jalur Gaza dan Tepi Barat, serta dukungan lapangan yang tiada henti.
Hizbullah bergerak untuk membantu, mendukung, dan meneguhkan perlawanan berani Palestina. Hal ini akan tetap menjadi kehormatan gerakan tersebut di dunia dan akhirat.
“Musuh yang pengecut dan kriminal ini pasti akan dibalas baik dari segi yang dia perhitungkan maupun dari tempat yang tidak dia perhitungkan, dan Tuhan adalah saksi dari apa yang kami katakan,” tegas pernyataan tersebut. (*)
Sumber: Mehrnews.com