BAINDONESIA.CO – Lurah Loa Ipuh Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Erri Suparjan menetapkan sektor pertanian sebagai program prioritas pada tahun 2025.
Dia menegaskan, perlunya mengaktifkan kembali lahan-lahan tidur di wilayahnya.
“Kami ingin menggalakkan kembali pertanian. Lahan di Loa Ipuh ini masih luas, tapi banyak yang belum dimanfaatkan secara maksimal,” ujarnya.
Ia menambahkan, dari data sementara yang dihimpun, diperkirakan sekitar 60 persen lahan persawahan dan perkebunan di Loa Ipuh belum difungsikan sesuai potensi.
“Sekitar 44 hektare di antaranya terpantau tidak aktif alias menjadi lahan tidur,” tambahnya.
Erri mengungkapkan bahwa upaya ini mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kukar melalui bantuan sarana irigasi dan penunjang lainnya.
Pasalnya, dukungan ini dinilai menjadi titik balik bagi revitalisasi pertanian di Loa Ipuh.
“Alhamdulillah ada dukungan dari kabupaten, seperti saluran irigasi dan fasilitas lainnya. Jadi tahun ini kita mulai mengajak para petani untuk kembali turun ke sawah dan kebun,” ungkapnya.
Selain itu, dia berkomitmen, tidak hanya menumbuhkan semangat bertani, tetapi juga merancang strategi jangka panjang agar potensi pertanian Loa Ipuh menjadi sumber ekonomi warga yang berkelanjutan.
“Kita punya potensi, kita punya sarana. Tinggal bagaimana kita konsisten mengembangkan ini ke depan,” pungkas Erri. (Adv)
Penulis: Junaidin