Rusman Ya’qub: Guru BK di Kaltim belum Dapat Dukungan Optimal

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya’qub. (Istimewa)

BAINDONESIA.CO – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub mengungkapkan keprihatinan atas kondisi guru Bimbingan Konseling (BK) di satuan pendidikan. Dia menilai guru BK belum mendapatkan dukungan optimal.

Hal ini disampaikannya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) tentang eksistensi profesi bimbingan konseling dalam upaya pembangunan Indonesia bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim dan Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN) Kota Samarinda, Rabu (11/10/2023).

Contohnya, lanjut dia, di SMK Negeri 15 Samarinda, guru BK hanya berjumlah 5 orang, sementara siswa yang harus ditangani mencapai ribuan orang. Hal serupa juga terjadi pada SMP Negeri 2 Samarinda yang hanya memiliki dua orang guru BK.

“Belum lagi kondisi raung konseling yang kurang proporsional, seperti SMK 15, ruangannya cuman 2,5×4 meter, kurang memadai untuk menangani ribuan siswa,” bebernya.

Rusman juga menyayangkan persepsi guru lain terhadap guru BK yang seolah-olah semua problem siswa harus ditangani oleh BK. Padahal, seharusnya setiap guru mata pelajaran juga bisa membantu menyelesaikan persoalan siswa.

“Di sisi lain, kami menyadari bahwa problem sosial siswa saat ini semakin bervariasi dan kompleks,” tutur Rusman.

Kendati demikian, ia mengusulkan agar ada semacam klinik konseling yang dikelola oleh Dinas Pendidikan, sehingga masalah-masalah krusial yang tidak bisa ditangani guru BK dapat dirujuk ke klinik tersebut.

“Saya berharap melalui RDP ini bisa ada solusi dan rekomendasi untuk meningkatkan eksistensi profesi bimbingan konseling di Kaltim,” pungkasnya. (adv/rk/fb)

Baca Juga:

Berita
Lainnya