Sejumlah Desa di Kukar Kekurangan Tenaga Medis

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kutai Kartanegara Arianto saat diwawancarai awak media di Gedung Serbaguna Bupati Kukar pada Sabtu, 16 Maret 2024. (BA Indonesia/J-Steel)

BAINDONESIA.CO – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyebut sejumlah desa di Kukar menghadapi masalah kekurangan tenaga medis.

Berdasarkan analisis yang dilakukan DPMD Kukar, pemenuhan tenaga medis di sejumlah desa, terutama dokter dan perawat, masih belum memadai.

Kepala DPMD Kukar, Arianto menjelaskan, kondisi tersebut mencerminkan ketidakseimbangan dalam akses terhadap layanan kesehatan masyarakat pedesaan, yang menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan status desa mandiri.

Menurut dia, keberadaan tenaga medis yang memadai sangat penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat desa.

“Dokter dan perawat memiliki peran kunci dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan merata kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk di desa-desa,” ujarnya pada saat diwawancarai oleh awak media di Gedung Serbaguna Kantor Bupati Kukar pada Sabtu (16/3/2024).

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerapkan program bantuan keuangan khusus desa yang dapat digunakan untuk membiayai bidan dan perawat bagi desa-desa yang belum memiliki tenaga kesehatan tersebut.

DPMD Kukar juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kukar untuk meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan tenaga medis di desa-desa yang membutuhkannya.

Pembayaran honorarium untuk tenaga medis sejatinya tetap melalui pemerintahan desa.

Arianto menyampaikan, salah satu kendala yang dihadapi sejumlah desa di Kukar untuk menyediakan tenaga kesehatan adalah ketersediaan sumber daya manusia profesional di bidang tersebut.

Dia mencontohkan Kecamatan Tabang. Di kecamatan tersebut terdapat beberapa desa yang belum memiliki tenaga kesehatan, meskipun anggaran dari desa tersedia untuk membiayainya.

“Karena orang setempat tidak ada. Tenaga dari luar pun belum ada yang berani ke situ. Memang untuk kesehatan ini standarnya itu harus bisa standby di desa,” pungkasnya. (adv/jt/um)