Sikap, Gerak, dan Perjuangan Kader HMI

Penulis. (Dok. Pribadi)

Oleh: Arif Sofyandi*

Kader-kader HMI adalah kader-kader yang dibentuk dengan keteguhan iman, kedalaman ilmu, dan ketulusan amal. Karena itu, setiap sikap, gerak, dan langkah mereka merupakan pancaran cahaya keabadian.

Ketika mereka turun ke jalan dan membela hak-hak kaum tertindas (mustadafin) maka tidak lain perjuangan mereka adalah perjuangan pengabdian sebagai insan muabid yang benar-benar menjadi abdi yang taat kepada Tuhannya.

Tak jarang ketika mereka turun ke jalan, kemudian kita melihat dan menyaksikan pemandangan yang begitu istimewa. Ketika mereka mendengarkan azan, mereka meninggalkan seluruh aktivitas dan memenuhi panggilan Tuhan.

Sikap dan perjuangan mereka di lingkungan akademik dan sosial merupakan manifestasi dari konsepsi khitah perjuangan sebagai kitab dan pedoman perjuangan bagi setiap kader HMI. Tidak akan ditemukan nilai-nilai perjuangannya kecuali untuk kemaslahatan bersama.

Tidak perlu ditanya komitmen perjuangan mereka terhadap kaum-kaum mustadafin karena pada diri mereka telah tertanam nilai-nilai mujahid yang suatu waktu akan mereka aktifkan untuk berjihad di jalan Allah.

Begitu pula dengan bacaan, analisa, kepekaan sosial, dan wawasan keilmuan mereka. Sejak awal basic training, telah ditanamkan pada jiwa mereka tentang nilai-nilai mujtahid yang senantiasa berijtihad dengan kapasitas dan kualitas keilmuannya, tentu sesuai dengan problematika sosial yang terjadi.

Selain itu, mereka dibentuk menjadi insan mujadid yang pada diri mereka telah tertanam nilai-nilai pembaruan. Artinya, mereka tidak bisa melihat dan membiarkan kemungkaran terjadi di lingkungan sosial kecuali mereka akan mengambil bagian untuk menegakkan yang makruf dan mencegah yang mungkar.

Mereka akan mendidik, mengajarkan, menggerakkan dan sekaligus menjadi inspirasi bagi publik dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Khittoh Perjuangan bahwa perjuangan harus diperjuangkan sampai titik darah penghabisan demi terwujudnya tatanan masyarakat yang diridhoi oleh Allah Swt.

Sebagaimana diikrarkan oleh setiap kader HMI bahwa sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah hanya untuk Allah Tuhan Semesta Alam. Karena itu, tidak ada pengabdian bagi kader HMI kecuali pengabdian kepada Allah. Tidak ada mujtahid bagi kader HMI kecuali berijtihad di jalan Allah. Tidak ada mujahid bagi kader HMI kecuali berjihad di jalan Allah dan tidak ada mujadid bagi kader HMI kecuali menjadi pembaru di jalan Allah Swt. (*Alumni Himpunan Mahasiswa Islam)

 

Berita
Lainnya