Sulastiyono Ingin Ada Sekolah Khusus Atlet-Atlet Paralimpik Kukar

Ketua National Paralympic Committee of Indonesia Kukar, Sulastiyono. (Dok. BA Indonesia)

BAINDONESIA.CO – Ketua National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Kukar Sulastiyono menginginkan para atlet disabilitas mempunyai sekolah khusus.

Sekolah tersebut diharapkannya bisa dijadikan lokasi pelatihan atau bahkan pendidikan khusus bagi para atlet penyandang disabilitas di Kukar.

“Kalau untuk sekolah khusus (atlet paralimpik), kita untuk itu sebetulnya diperlukan sih. Kalau yang normal sekarang kan kayak di Tenggarong namanya PPLP,” ucapnya, Senin (13/11/2023).

Diketahui, Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) adalah wadah pembinaan dan pelatihan atlet yang berbakat di bidang olahraga. Mereka memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi atlet-atlet berprestasi.

“Untuk itu, kami masih wacana ke sana. Masih jauh. Sebetulnya kami ingin seperti itu,” ujarnya.

Keberadaan PPLP diharapkannya sebagai pusat pelatihan dan pembinaan atlet-atlet penyandang disabilitas, khususnya mereka yang memiliki potensi untuk berprestasi di berbagai kejuaraan.

“Kalau untuk disabilitas di olahraganya sangat banyak, tapi kadang teman-teman ini terkendala dengan jarak. Kayak yang di Tabang, Kota Bangun, Kembang Janggut, itu yang jadi kendala. Kalau yang di Tenggarong dikit aja,” sebutnya.

Dia menjelaskan bahwa NPCI Kukar yang membawahi para atlet paralimpik kerap menghadapi kendala saat mengembangkan potensi mereka.

“Kalau pas mau ngumpul, ada berapa orang aja, tapi kalau pas ada mau event gini, baru mau ngumpulan. Kita persiapan gitu, karena itu tadi, jauh Mas. Mau biaya mandiri, ya kasihan juga,” ucapnya.

“Teman-teman ini kan kadang ada yang udah kerja. Kadang ada yang masih nganggur, tapi kebanyakan teman-teman masih nganggur,” terangnya.

“Makanya kayak acara-acara kayak gini sih (Peparprov IV Kalitim) jadi peluanglah. Jadi, buat teman-teman itu untuk mencari nafkah,” tutupnya. (adv/ilh/fb)

Baca Juga:

Berita
Lainnya