BAINDONESIA.CO – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengukir langkah positif dengan cara memperkenalkan penggunaan teknologi drone sprey untuk mendukung pengembangan sektor pertanian.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan solusi efektif dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan di sektor krusial tersebut.
Pengadaan drone sprey menjadi langkah strategis yang diambil oleh Distanak Kukar sebagai bentuk komitmen untuk memanfaatkan teknologi modern demi kemajuan sektor pertanian.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distanak Kukar, Sugiono menjelaskan, teknologi drone sprey merupakan salah satu upaya pihaknya untuk mendorong inovasi dan modernisasi di sektor pertanian dan peternakan.
Saat ini, kata dia, Distanak Kukar telah melakukan pengadaan alat pertanian tersebut. “Kita ada pengadaan 2 unit. Impor dari luar Kaltim (lewat) belanja E-Katalog,” jelasnya via telepon pada Selasa (13/2/2024).
Ia mengatakan, drone sprey memiliki kemampuan untuk menyemprotkan pestisida dan pupuk dengan presisi tinggi, meningkatkan efisiensi penggunaan bahan kimia, dan mengurangi dampak lingkungan.
“Itu kita gunakan untuk pengendalian hama dan penyakit juga penyemprotan pupuk,” terangnya.
Dalam penggunaannya, drone sprey dapat mencakup area yang lebih luas dalam waktu yang cukup singkat dibandingkan metode tradisional.
“Ini kan lebih irit, lebih cepat, dan lebih efisien. Kalau dibanding manual, kita yang turun ke sawah. Jadi, agak ribet dan perlu isi ulang air. Kalau ini lebih cepat,” tambahnya.
Hal ini diharapkannya dapat meningkatkan produktivitas sehingga para petani bisa fokus dalam kegiatan lain yang dapat meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian.
“Dengan adanya ini, jadi bisa cepat dan lebih maksimal,” ujarnya.
Sugiono menekankan bahwa penggunaan drone sprey memiliki potensi untuk mengurangi risiko paparan bahan kimia pada petani.
Pengadaan drone sprey ini juga disertai program pelatihan dan pendampingan bagi para petani untuk memastikan pemanfaatan teknologi tersebut secara optimal.
“Penggunaannya perlu teknik khusus dan ini dilatih langsung oleh pihak yang punya produk,” serunya.
Langkah ini, sambung dia, mencerminkan bahwa Distanak Kukar memberikan contoh nyata penggunaan teknologi modern yang dapat menjadi alat efektif dalam mengatasi tantangan di bidang pertanian serta menciptakan inovasi yang berdampak positif bagi keberlanjutan sektor tersebut secara keseluruhan.
“Harapannya untuk serangan hama cepat terkendali. Enggak meluas ke mana-mana. Supaya produktivitasnya nanti terjaga dan produksi di Kukar tetap meningkat,” pungkasnya. (jt/um)