BAINDONESIA.CO – Nadirin, seorang pengusaha agen tempe dan cambah rawon di Tenggarong, mengungkapkan keluhan terkait kenaikan harga bahan baku yang signifikan sejak bulan Ramadan 1446 hijriah.
Adapun, kenaikan harga kacang hijau yang merupakan bahan baku pembuatan cambah turut mempengaruhi penghasilannya yang kini menurun drastis.
Kata dia, harga kacang hijau yang sebelumnya dijual dengan harga Rp30 juta untuk 30 karung, kini naik menjadi Rp43 juta.
“Sebelum Ramadan, harga 30 karung kacang hijau sekitar Rp37 juta. Sekarang sudah tembus Rp43 juta,” kata Nadirin saat ditemui di tempat usahanya.
Ia menambahkan bahwa hal ini berdampak langsung pada harga jual kecambah diproduksinya.
“Dulu saya jual Rp10.000 per kilo, sekarang terpaksa naik jadi Rp15.000 per kilo,” tambahnya.
Menurut Nadirin, lonjakan harga ini disebabkan oleh faktor cuaca yang memengaruhi pasokan dari petani. Maka dari itu, kecambah rawon yang biasa dia dijual Rp20.000 per kilo, kini melonjak menjadi Rp30.000 per kilo.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa dampak dari kenaikan tersebut, omzet harian yang sebelumnya bisa mencapai Rp4 juta, kini hanya sekitar Rp2 juta.
“Biasanya saya bisa produksi satu setengah karung per hari, sekarang cuma satu karung,” jelasnya.
Nadirin berharap, pemerintah daerah dapat membantu menstabilkan harga bahan pokok, khususnya kacang hijau, agar pelaku usaha kecil seperti dirinya bisa tetap bertahan.
“Harapannya pemerintah bisa menyesuaikan harga seperti dulu, biar kami juga enggak terlalu berat,” pungkasnya. (*)
Penulis: Junaidin