Warga Tenggarong Keluhkan Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kilogram

Tumpukan tabung gas elpiji 3 kilogram. (Istimewa)

BAINDONESIA.CO – Sejumlah warga Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang semakin sulit didapat warga.

Kondisi ini menyebabkan harga gas melon tersebut melambung tinggi di pasar, jauh di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

Salah satu warga Kelurahan Bukit Biru, Ani (35), mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram untuk memenuhi kebutuhan memasak sehari-hari.

“Biasanya saya beli di agen, tapi sekarang sering kosong. Kalau ada pun pasti langsung habis. Ini sudah seminggu kosongnya,” ujar dia saat diwawancarai oleh wartawan BA Indonesia pada Senin (10/2/2025).

Keluhan serupa juga disampaikan warga Kelurahan Timbau, Syukur (43), yang sangat bergantung pada gas elpiji 3 kilogram.

Ayah satu anak tersebut mengaku terpaksa membeli gas melon dengan harga yang mahal.

Pasalnya, dia harus menguras kantong sebesar Rp 50 ribu ke penjual eceran, karena kesulitan mendapatkan gas dengan harga normal.

“Saya keliling cari di agen-agen gas yang biasa saya beli, tetapi kosong semua. Terpaksa saya beli di eceran dengan harga mahal,” keluhnya.

Ia pun berharap pemangku kebijakan kembali menormalkan dan menstabilkan pasokan serta harga elpiji 3 kilogram.

“Semoga stok gas bisa lancar lagi supaya kami tidak beli dengan harga mahal,” ujar Syukur dengan nada prihatin. (*)

Penulis: Junaidin

Baca Juga: