BAINDONESI.CO – Beberapa pedagang di Pasar Tangga Arung Kecamatan Tenggarong menyebut harga cabai mengalami kenaikan sejak Pemilu 2024.
Salah seorang pedagang di Pasar Tangga Arung, Ani (46) menjelaskan, kenaikan harga cabai karena kapal-kapal dari daerah penyuplai cabai seperti Sulawesi tak berlayar akibat Pemilu.
“Kemarin itu Pemilu. Jadi, kapal-kapal dari Sulawesi itu enggak jalan,” ucapnya, Jumat (23/2/2024).
Dia menjual cabai tiung dengan harga Rp 70 ribu per kilogram, cabai keriting Rp 40 ribu, cabai besar merah Rp 30 ribu, dan cabai besar hijau Rp 60 ribu.
“Bahkan ada yang jual Rp 80 ribu sekarang. Sekarang justru sudah menurun malah. Kemarin pas Pemilu Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu,” jelasnya.
Kenaikan harga cabai, lanjut Ani, tak terlalu berpengaruh kepada para pedagang. Namun, hal ini dikeluhkan konsumen.
“Kadang kalau ada yang beli paling belinya Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu. Orang-orang pada bilang ‘loh naik lagikah bu, beli Rp 5 ribu bisa enggak.’ Tapi saya tetap ngasih sambil bilang ‘dapatnya sedikit ya,’” paparnya.
“Biar sama-sama enaklah. Orang masih bisa makan cabai. Kita masih bisa jualan. Gitu aja, mas. Bisa lihat sejak kita duduk tadi cuman berapa orang aja yang datang,” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa harga cabai akan kembali stabil saat kapal dari daerah penyuplai dapat berlayar kembali seperti biasa.
Saat ini pun harga cabai telah menurun dibandingkan pekan lalu.
Dia berharap harga cabang akan stabil pada bulan Ramadan tahun ini.
“Tapi kalau pengalaman tahun-tahun lalu sih agak sedikit naik harganya,” pungkas Ani.
Pernyataan serupa disampaikan pedagang Pasar Tangga Arung, Sujoko. “Naiknya pas Pemilu kemarin. Ini udah turun lagi,” ucapnya.
Joko juga mengaku menjual cabai yang berasal dari Pulau Sulawesi. Namun, dia membelinya dari agen di Samarinda.
“Kemarin saya dapat harga Rp 50 ribu per kilo,” ucapnya.
Ia menjual cabai tiung dengan harga Rp 75 ribu per kilogram dan cabai keriting Rp 40 per kilogram.
Kenaikan harga cabai juga disebutnya karena kapal yang membawa komoditas tersebut tak dapat berlayar ke Kalimantan.
“Enggak ada kapal kemarin pas orang sibuk pencoblosan,” tutupnya. (ia/um)