BAINDONESIA.CO – Kemarau panjang beberapa waktu lalu membawa efek buruk bagi para petani di Kaltim. Pasalnya, kondisi tersebut menyebabkan petani-petani di Bumi Etam mengalami gagal panen.
Anggota DPRD Kaltim dari Dapil Kukar Baharuddin Demmu menyebutkan bahwa pemerintah harus dapat mengantisipasi dampak kemarau panjang.
Langkah yang mestinya diambil pemerintah untuk menjaga produktivitas di sektor pertanian adalah menciptakan sumber-sumber air. Namun, ungkap dia, langkah ini belum berjalan dengan baik.
“Yang menjadi persoalan, upaya membentuk sumber-sumber air itu yang tidak jalan,” ujarnya, Kamis (16/11/2023).
Apabila terjadi kemarau panjang, saran dia, mestinya terdapat pompa air yang ditujukan untuk menjaga stabilisasi produksi di sektor pertanian, sehingga para petani tidak merasakan gagal panen.
Ia pun meminta pemerintah daerah berkaca kepada Sulawesi yang mengantisipasi terjadi kemarau dengan memanfaatkan sumber-sumber air.
“Kalau di Sulawesi itu mereka ada sungai yang di sana ada pompa air. Kalau kemarau, mereka semprot itu. Jadi, kalaupun gagal panen, tidak sebesar seperti kita,” bebernya.
Apabila pemerintah mengupayakan pembuatan sumber-sumber air untuk menjaga produksi di sektor pertanian, sebut Demmu, para petani tidak akan merasa khawatir jika terjadi kemarau karena sarana yang dibutuhkan sudah tersedia.
Ia berpendapat terdapat banyak ahli yang bisa mengentaskan persoalan pertanian di Kaltim, khususnya Kukar.
“Banyak ahli yang ada di Kaltim atau luar Kaltim yang dapat melihat problem yang dialami petani dan mereka pasti bisa berikan solusi,” pungkasnya. (adv/rk/um)