BAINDONESIA.CO – Sejumlah pedagang di Pasar Tangga Arung, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengaku keberatan dengan rencana relokasi para pedagang pasar tersebut.
Ratusan pedagang pun meminta Bupati Kukar menunda proses relokasi.
Ketua Forum Pedagang Pasar Kaki Lima Kukar Muhammad Mutrosit menyampaikan bahwa keberatan ini tak berarti sebagai tanda ketidaksetujuan terhadap pembangunan atau perubahan yang dicanangkan oleh pemerintah daerah.
Namun, kata dia, para pedagang belum mendapat informasi resmi dari dinas terkait tentang kebijakan relokasi tersebut.
Ia mengatakan pedagang juga belum tahu tempat relokasi dan cara mendapatkan tempat untuk berdagang di lokasi baru itu.
“Kami terkejut dengan rencana relokasi ini. Kami belum siap untuk pindah ke sana. Kami juga belum tahu apakah tempatnya nyaman dan sesuai dengan kebutuhan kami,” kata Mutrosit kepada awak media pada Sabtu (17/2/2024).
Dalam surat yang ditujukan kepada Bupati Kukar, dia menyampaikan argumen terkait relokasi yang dianggap dapat berdampak negatif terhadap keberlangsungan usaha mereka.
Ia menyoroti keterbatasan informasi yang diterima terkait rencana relokasi serta ketidakpastian fasilitas dan dukungan yang akan diberikan kepada mereka pasca-relokasi.
“Kami belum tahu bagaimana proses penentuan tempat di sana, apakah ada undian atau tidak,” ujarnya.
Mutrosit menjelaskan, pedagang yang akan direlokasi berjumlah 360 orang.
Dia khawatir relokasi tersebut akan membawa dampak buruk dari segi sosial dan ekonomi, terutama pada pendapatan dan keberlanjutan usaha mereka. Apalagi, sebut dia, tak lama lagi akan masuk bulan Ramadan.
Relokasi para pedagang itu pun dinilainya terkesan mendadak karena jika dipindahkan, pihaknya membutuhkan waktu untuk menyusun kembali barang dagangan dan persiapan lainnya.
“Kami minta relokasi ini ditunda seminggu setelah hari raya Idulfitri. Kami rasa itu waktu yang baik untuk kami bersiap-siap,” pintanya.
Ia berharap Bupati Kukar dapat menggelar dialog terbuka untuk mendengarkan secara langsung aspirasi para pedagang serta mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.
“Semoga Pemkab Kukar bisa berdialog dengan kami dan memberikan solusi yang baik untuk pedagang,” pungkasnya. (jt/um)