Pendapatan Kukar dari PI Blok Mahakam Diperkirakan Turun

Direktur Utama PT Mahakam Gerbang Raja Migas Efri Novianto saat diwawancarai awak media BA Indonesia di Kantor MGRM pada 12 Februari 2024. (BA Indonesia/Ufqil Mubin)

BAINDONESIA.CO – Direktur Utama PT Mahakam Gerbang Raja Migas (MGRM) Efri Novianto memperkirakan bagi hasil dari Participating Interest (PI) dalam pengelolaan Blok Mahakam beberapa tahun ke depan akan menurun dibandingkan tahun 2023.

Penurunan pendapatan tersebut disebabkan produksi minyak dan gas yang kian berkurang dari tahun ke tahun di blok terbesar di Kaltim tersebut.

“Puncak produksinya mungkin tahun lalu. Sekarang trennya mulai turun lagi, sehingga perlu investasi baru lagi yang otomatis mengurangi pendapatan kita di tahun 2024, 2025, dan seterusnya,” jelas Efri saat ditemui di Kantor PT MGRM pada Senin (12/2/2024) siang.

Dia menyebut pendapatan dalam pengelolaan PI yang kontraknya akan berakhir pada tahun 2038 tersebut menurun karena investasi peralatan.

Ia mengaku MGRM telah menerima bagi hasil PI pada tahun 2023 sebesar Rp 82 miliar dari PHM.

“Kita akan setorkan ke pemerintah daerah sebagai deviden,” ungkapnya.

Efri mengatakan penyetoran seluruh deviden tersebut akan diputuskan setelah melalui proses rapat umum pemegang saham.

“Apakah Rp 82 miliar ini akan disetorkan semua ke pemerintah? Nah, itu tergantung kesepakatan dalam rapat umum pemegang saham,” katanya.

Pendapatan dari PI pada tahun 2024, sambung dia, diperkirakan akan menurun dibandingkan tahun 2023.

“Karena akan banyak sekali investasi di Pertamina Hulu Mahakam supaya bagaimana kemudian produksi itu tetap stabil,” terangnya.

Ia menerangkan bahwa cadangan minyak dan gas di Blok Mahakam akan menurun secara natural.

“Nah, untuk menjaga produksi itu, mereka harus investasi. Investasi alat atau mungkin pipanya yang kurang panjang. Mungkin juga mesin sedotnya yang kurang. Nah, ini mengakibatkan biaya produksi naik. Kalau biaya produksi naik, tentu bagi hasil akan berkurang atau menurun,” ujarnya. (um)