BAINDONESIA.CO – Nadirin, salah seorang pengusaha tempe asal Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, mengeluhkan kenaikan harga bahan baku, terutama kedelai dan kacang hijau, yang terus meningkat menjelang bulan suci Ramadan 1446 Hijriah.
Pasalnya, kenaikan harga ini berdampak langsung pada produksi tempe dan kecambah yang menjadi usaha utamanya.
Kata dia, harga kedelai dalam dua minggu terakhir mengalami lonjakan signifikan.
Sebelumnya, harga kedelai Rp 420 ribu per karung. Saat ini, harganya meningkat menjadi Rp 500 ribu per karung.
“Biasanya menjelang puasa harga akan terus naik sampai Lebaran,” ujarnya saat diwawancarai oleh awak media ini, Selasa (18/2/2025).
Akibat kenaikan harga tersebut, ia terpaksa mengurangi volume produksi harian. Jika sebelumnya mampu mengolah dua setengah karung kedelai per hari, kini ia hanya bisa membeli satu karung.
Ayah 2 anak ini juga mengungkapkan bahwa harga kecambah kacang hijau mengalami lonjakan drastis.
Harga kacang hijau untuk kecambah sebelumnya Rp 650 ribu per karung. Sekarang naik menjadi Rp 725 ribu per karung. “Kenaikannya karena stok berkurang menjelang puasa,” jelasnya.
Ia berharap bisa dapat segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga bahan baku agar para pengusaha kecil sepertinya tidak semakin terbebani dengan lonjakan harga.
“Semoga harga bisa kembali normal agar kami bisa tetap berproduksi seperti biasa dan memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Lebaran,” pungkasnya. (*)
Penulis: Junaidin